Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Legendaris Sukoharjo

Sejarah Tengkleng Klewer Bu Edi yang Legendaris di Solo, Dirintis Sejak 1971

Sebelum membuka lapak di antara Masjid Agung dan Pasar Klewer, usaha tengkleng yang dimulai sekitar 1971 oleh nenek Bu Edi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
KULINER LEGENDARIS SOLO - Sulistri melayani pengunjung yang ingin menikmati sepincuk tengkleng di Warung Tengkleng Klewer Bu Edi. Foto diambil Rabu (26/9/2018) siang. Begini sejarah Tengkleng Klewer Bu Edi yang legendaris di Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tengkleng Klewer Bu Edi merupakan salah satu kuliner legendaris di Solo, Jawa Tengah.

Lokasinya ada di samping gapura Pasar Klewer Solo.

Wisata kuliner ini selalu ramai pengunjung setiap harinya.

Baca juga: Sejarah Toko Kopi Podjok di Solo yang Legendaris, Sudah Eksis Sejak 1947

Ada yang duduk di bangku tanpa meja sambil membawa sebuah pincuk (wadah makan dari daun pisang), ada pula yang berbaris antre menghadap penjual yang menyiapkan tengkleng pesanan.

Sejarah Tengkleng Klewer Bu Edi

Tengkleng merupakan hidangan khas Solo menyerupai gulai namun memiliki kuah lebih encer dan berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel.

Sebelum membuka lapak di antara Masjid Agung dan Pasar Klewer, usaha tengkleng yang dimulai sekitar 1971 oleh nenek Bu Edi ini dimulai dari keliling Pasar Klewer.

"Nenek Bu Edi menggendong wadah tengkleng dan menjual secara berkeliling sekitar lima tahun," ungkap Sulistri (34), generasi keempat pengelola warung tengkleng Bu Edi.

Akhirnya, pada 1980-an, Nenek Bu Edi memilih menetap di lokasi yang sekarang menjadi warung tengkleng Bu Edi hingga terkenal.

Baca juga: Sejarah Dawet Bayat Salah Satu Ikon Kuliner di Klaten, Dulu jadi Alat Tukar Pengganti Uang

Selain kelezatan yang tak diragukan, cara penyajian tengkleng di atas pincuk memberi kenikmatan.

Tengkleng Klewer Bu Edi yang disajikan menggunakan pincuk daun pisang.
KULINER LEGENDARIS SOLO - Tengkleng Klewer Bu Edi yang disajikan menggunakan pincuk daun pisang. (TribunSolo.com)

Pembeli bisa menyeruput kuah langsung dari pincuk sambil duduk maupun berdiri.

Tengkleng Klewer Bu Edi ini buka sekitar pukul 12.00 WIB.

Namun, belum sempat lapak dibuka, calon pembeli sudah antre karena khawatir kehabisan.

Tiga hingga empat jam lapak dibuka, tengkleng Bu Edi pun ludes diserbu pembeli.

Baca juga: Sejarah Waroeng Spesial Sambal atau Warung SS, Pendirinya Kelahiran Boyolali

Sekali berjualan, bisa membawa empat sampai lima panci tengkleng berukuran besar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved