Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Ayam Keprabon, Kuliner Legendaris Solo dengan Menu Andalan Ayam Geprek

Awalnya hanya ayam goreng kremes yang diandalkan, namun popularitas ayam tiba-tiba meningkat di tahun 2016.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM
KULINER LEGENDARIS SOLO - Tenant Ayam Keprabon di Solo Grand Mall pada 2018 lalu. Beginilah sejarah Ayam Keprabon, salah satu kuliner legendaris di Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada satu kuliner legendaris di Kota Solo, Jawa Tengah, dengan menu andalannya yakni ayam goreng.

Namanya adalah Ayam Keprabon.

Awalnya hanya ayam goreng kremes yang diandalkan, namun popularitas ayam tiba-tiba meningkat di tahun 2016.

Baca juga: Sejarah Warung Makan Mbok Yem yang Legendaris di Puncak Gunung Lawu, Awalnya Dikira Lelembut

Karena rasanya yang enak, kuliner ini menjadi salah satu jujukan food vlogger yang berkunjung ke Solo.

Sejarah Ayam Keprabon

Sejak pertama kali berdiri pada tahun 2015 di kawasan Keprabon, Kota Solo, Ayam Keprabon telah mencuri perhatian para pecinta kuliner Indonesia.

Nama "Keprabon" yang berarti Tanah Raja bukan sekadar nama, tetapi juga menjadi filosofi dasar yang dijunjung tinggi oleh brand ini: "Setiap pelanggan adalah Raja."

Dengan semangat melayani dan menyajikan makanan dengan kualitas terbaik, Ayam Keprabon tumbuh pesat menjadi salah satu jaringan kuliner favorit yang terus berkembang di berbagai kota di Indonesia.

Keprabon, sebagai kawasan bersejarah di Solo, dikenal erat dengan budaya kerajaan. 

Terinspirasi dari arti harfiahnya, Ayam Keprabon menanamkan prinsip bahwa pelanggan harus diperlakukan dengan pelayanan terbaik, layaknya seorang raja. 

Baca juga: Sejarah Ayam Tim Goreng Bu Better, Kuliner Legendaris di Palur yang Berdiri Sejak 1969

Kisah Pemilik Rintis Ayam Keprabon

Renny Rantika, CEO & Co-Founder Ayam Keprabon Express mengungkapkan, awal bisnis yang dijalani bersama suaminya sejak 6 tahun lalu di Solo dengan 4 orang karyawan, perlahan – lahan terus bertumbuh.

Berawal dari bisnis kecil yang menjual ayam geprek, kini bisnistersebut tumbuh menjadi waralaba dengan 60 cabang dan 600 karyawan.

 Lahir dengan nama Ayam Keprabon, ide bisnis mulanya terinspirasi ketika Renny dan suami mendatangi sebuah tempat makanan ayam geprek di Yogyakarta.

Baca juga: Sejarah Ayam Goreng Mbak Mul, Kuliner Legendaris Sukoharjo, Dulu Cuma Punya 1 Karyawan

Gerai pertama Ayam Keprabon di berada di Jl. Teuku Umar No. 30, Solo.

Daerah tersebut juga dikenal sebagai daerah Keprabon.

Sementara untuk kata ‘express’ ditambahkan Renny, khusus pada gerai waralaba dengan tujuan lebih merepresentasikan hidangan yang enak, murah, praktis dan akrab di tengah masyarakat kota yang dinamis.

“Tempatnya sangat sederhana, sayang sekali padahal bisa dimaksimalkan. Dari situ saya dan suami akhirnya memiliki ide untuk mengangkat menu ayam geprek dalam konsep yang lebih mapan,” kata Renny dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Sejarah Nasi Goreng Pak Basiyo, Kuliner Hidden Gem Legendaris di Sukoharjo, Langganan Para Pejabat

Renny menceritakan, Ayam Keprabon Express bukanlah bisnis pertama Renny dan suami.

Keduanya merupakan pasangan yang gemar berdagang sedari dulu. Renny mengaku, peruntungan bisnis di berbagai bidang sudah pernah dia jalani.

“Jika dihitung, setiap dari 10 jari tangan bisa mewakili kegagalan demi kegagalan dalam berbisnis. Mulai dari berjualan kerupuk di pinggiran jalan Bandung, usaha retail, hingga menjadi agen asuransi,”kata Renny melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Renny mengungkapkan, sebelum terjun ke bisnis Ayam Keprabon Express, apa yang pernah ia dan suami laukan memiliki hasil yang kurang menggembirakan.

Namun, meski berkali-kali gagal, kunci keberhasilan Renny dan suami adalah kegigihan dan keberanian untuk selalu memulai lagi dari nol setelah suatu kegagalan.

Renny mengungkapkan, ketika banyak pemain lain di industri makanan minuman fokus untuk segera membuka cabang sebanyak mungkin sekaligus, Renny dan suami memilih aliran berbeda.

Ia lebih memilih memulai perlahan sehingga memiliki waktu lebih untuk membentuk fondasi bisnis yang matang.

Renny mengambil waktu kurang lebih satu tahun, untuk mempersiapkan jalur distribusi, standar bahan baku, standar karyawan dan lain-lain sebelum membuka waralaba Ayam Keprabon Express.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved