Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelecehan Seksual Siswa SD di Sukoharjo

SD di Sukoharjo yang Jadi Tempat Pelecehan Seksual pada 20 Siswa, Ternyata Belum Berizin

Bupati Etik mengaku pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Terutama untuk perlindungan anak-anak yang menjadi korban

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRUBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sukoharjo yang diduga menjadi lokasi kasus pelecehan seksual terhadap anak ternyata diketahui belum mengantongi izin operasional resmi dari pemerintah setempat.

Fakta ini terungkap setelah kasus dugaan pelecehan tersebut mencuat ke publik dan mendapat perhatian luas. 

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, membenarkan sekolah tersebut berstatus tidak berizin.

"Kemarin kita sudah ketemu (audiensi) dengan korban. Itu sekolahnya belum ada izin. Kami menyarankan harus diproses untuk izinnya," kata Etik saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (27/4/2025).

Baca juga: Nasib Guru yang Viral Gunting Seragam Siswanya di Sragen, Disdikbud Singgung Kode Etik Guru

Etik mengaku pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. 

Terutama untuk perlindungan anak-anak yang menjadi korban.

"Kami selaku pemerintah, karena itu di luar Dinas Pendidikan dan Kemenag, kami memberikan pendampingan untuk anak-anak yang terkena pelecehan, baik secara fisik maupun mental," jelasnya.

Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama akan turun tangan untuk memberikan pembinaan dan pengarahan kepada pihak sekolah agar memenuhi ketentuan perizinan dan memperbaiki tata kelola lembaga pendidikan tersebut.

Hingga saat ini, kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur tersebut masih dalam penanganan aparat kepolisian.

Sementara proses pembinaan terhadap sekolah terkait segera dilakukan oleh pemerintah daerah.

Sebelumnya, tercatat, 20 Siswa Sekolah Dasar (SD) menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan lembaga pendidikan formal berbasis islam.

Mirisnya, pelaku sendiri merupakan pengajar dan kepala sekolah ditempat tersebut.

Diketahui, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak tiga tahun silam hingga akhirnya kasus tersebut mencuat setelah wali murid memberanikan diri untuk melapor ke pihak berwajib.

Baca juga: Pilu Korban Pelecehan Seksual Oknum Guru SD di Sukoharjo, Baru Dengar Nama Pelaku Langsung Menangis

Kuasa hukum korban, Lanang Kujang Pananjung mengatakan sebetulnya kejadian ini sudah diketahui sejak tiga tahun lalu oleh pihak sekolah.

"Tetapi  dari pihak sekolah  seperti melakukan pembiaran. Dari kemarin-kemarin saya kurang tau. Indikasi saya kasus ini ditutupi oleh pihak sekolahan dugaan kami ada pembiaran. Sebetulnya, dari pihak sekolah ketika mendapat laporan harusnya di proses dengan benar. Tetapi meledaknya baru sekarang kami laporan baru sekarang," ujar Lanang, Jumat (25/4/2025).

Lebih lanjut, Lanang menjelaskan pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru ini dilakukan di berbagai lokasi tidak hanya terjadi di lingkup sekolah, tetapi juga di luar sekolah.

"Ada yang saat ekstrakurikuler renang di daerah Janti Klaten, salah satu anak itu saat ganti baju diseret masuk ke kamar mandi lalu pintunya dikunci  dari dalam dan dilecehkan. Dari sekian banyak anak yang jadi korban itu, ada anak yang mendengar nama pelaku ini sudah ketakutan," lanjutnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved