Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Hidup Tokoh Legendaris

Kisah Hidup Honggowongso yang Kini Jadi Nama Jalan di Solo : Sang Jenius Perancang Keraton Surakarta

Honggowongso adalah nama seorang putra bangsa yang berjasa dalam fondasi berdirinya Surakarta sebagai pusat pemerintahan Mataram pada abad ke-18.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
JALAN HONGGOWONGSO - Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Honggowongso,Solo pukul 09.35 WIB, Kamis (2/4/2020). Di bali nama Honggowoso sebagai nama jalan, ada kisah inspiratif Tumenggung Honggowongso yang berjasa besar atas pendirian Keraton Surakarta. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah, memiliki sebuah jalan bernama Jalan Honggowongso yang terletak di lokasi strategis.

Di Jalan Honggowongso ini juga terdapat Sate Pak Manto yang jadi jujukan pecinta kuliner kala berlibur ke Solo.

Namun tahukan sosok di balik nama jalan ini? Mari kita simak kisah hidup Honggowongso yang diabadikan di Solo.

Baca juga: Kisah Raden Mas Said, Mangkunegara I yang Diabadikan jadi Nama Kampus, Jalan, dan Klub Bola di Solo

Kisah Hidup Honggowongso

Honggowongso adalah nama seorang putra bangsa yang berjasa dalam fondasi berdirinya Surakarta sebagai pusat pemerintahan Mataram pada abad ke-18.

Tumenggung Honggowongso – atau yang lahir dengan nama Joko Sangrib, putra dari Tumenggung Sosrowijoyo, Bupati Madiun kala itu.

Joko Sangrib tumbuh sebagai pribadi cerdas yang memiliki kecakapan tinggi dalam bidang konstruksi.

Ia memulai kiprah profesionalnya di wilayah Panjer, yang kelak dikenal sebagai Kabupaten Kebumen, tempat di mana ia banyak terlibat dalam pembangunan infrastruktur pemerintahan.

Baca juga: Kisah Oen Boen Ing, Dokter Dermawan yang Namanya Diabadikan jadi Rumah Sakit di Solo dan Sukoharjo

Atas kontribusi luar biasanya, ia dianugerahi gelar Tumenggung Honggowongso dan menjadi sosok penting ketika Sinuhun PB II menunjuknya sebagai perancang Keraton Surakarta.

Sejak tahun 1742, saat raja masih “berkantor” di Ponorogo akibat hancurnya Kartasura, Honggowongso mulai merancang struktur kedhaton dan seluruh infrastruktur Ibu Kota baru — Surakarta.

Ia juga menggandeng masyarakat Kebumen untuk terlibat langsung dalam pembangunan besar ini.

Puncak pencapaiannya adalah ketika pembangunan tersebut rampung dan pada tanggal 17 Sura 1745, melalui ritual Wilujengan Nagari Sesaji Mahesa Lawung, Surakarta secara resmi ditetapkan sebagai Ibu Kota “nagari” Mataram yang baru.

Dedikasi Tanpa Batas untuk Nagari

Kontribusi Tumenggung Honggowongso tidak berhenti di situ.

Ia kemudian dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri untuk wilayah barat (Brang Kulon) oleh Sinuhun PB III.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved