Kisah Hidup Tokoh Legendaris
Kisah Prof Dr R Soeharso yang Dibadikan jadi Nama RS dan Jalan di Solo, Pelopor Medis dari Ampel
Prof. Dr. R. Soeharso dikenal sebagai pelopor rehabilitasi medis dan ortopedi di Indonesia, serta tokoh penting dalam sejarah kesehatan nasional.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Nama Prof. Dr. R. Soeharso diabdikan menjadi nama jalan dan rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.
Karena pengabdiannya di bidang kesehatan, pada 2024 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, sesuai kebijakan baru Kemenkes RI berubah nama menjadi RSO Soeharso, Surakarta.
Prof. Dr. R. Soeharso dianggap sebagai sosok yang mengembangkan dan mempelopori proses pelayanan Ortopedi & Rehabilitasi Medik secara Paripurna sesuai dengan perkembangan kedokteran waktu itu & konsep WHO.
Baca juga: Asal-usul Nama Sondakan yang jadi Kelurahan di Solo, Kisah Kebaikan Ki Sondaka saat Boyong Kedhaton
Meski nama RSO Soeharso dianggap sebagai salah satu rumah sakit ortopedi terbaik di Indonesia, mungkin banyak yang belum tahu bagaimana kisah hidup sosok di baliknya.
Kisah Prof. Dr. R. Soeharso
Prof. Dr. R. Soeharso dikenal sebagai pelopor rehabilitasi medis dan ortopedi di Indonesia, serta tokoh penting dalam sejarah kesehatan nasional.
Soeharso lahir pada 13 Mei 1912, di sebuah desa yang sejuk di lereng Gunung Merbabu.
Ia tumbuh dalam keluarga sederhana, anak keempat dari tujuh bersaudara.
Ayahnya, Satrosuharjo, adalah seorang polisi Onderneming di masa pemerintahan kolonial Belanda, yang sangat menekankan pentingnya pendidikan dan nilai-nilai moral pada anak-anaknya—seperti kejujuran, kedisiplinan, dan sopan santun.
Baca juga: Kisah Hidup Honggowongso yang Kini Jadi Nama Jalan di Solo : Sang Jenius Perancang Keraton Surakarta
Sejak kecil, Soeharso menunjukkan kecerdasan luar biasa.
Ia mulai mengenyam pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Salatiga pada 1919 dan menamatkannya pada 1926.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Solo, tinggal di rumah keluarga Dr. Dullah, yang sangat mendukungnya secara akademis.
Perjalanan Menuju Dunia Kedokteran
Langkah akademiknya terus berlanjut ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta jurusan IPA, lalu diterima di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya, sekolah kedokteran prestisius pada masa Hindia Belanda.
Menariknya, meskipun banyak pemuda saat itu terlibat aktif dalam politik, Soeharso lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Mengenal Siti Walidah, Tokoh Perempuan yang Diabadikan jadi Nama Gedung Induk di UMS Sukoharjo |
![]() |
---|
Kisah Arifin, Pemuda Pemberani yang Namanya Diabadikan jadi Nama Jalan di Solo Jateng |
![]() |
---|
Kisah Drs Yap Tjwan Bing yang Diabadikan jadi Nama Jalan di Solo, Tokoh Nasional Keturunan Tionghoa |
![]() |
---|
Kisah Dokter Moewardi, Dijuluki Dokter Gembel karena Kesederhanaannya, Diabadikan jadi Nama RS Solo |
![]() |
---|
Kisah R Maladi, Tokoh Solo Perintis TVRI dan RRI, Sempat Diabadikan jadi Nama Stadion di Sriwedari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.