Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Nama Bayat yang Kini jadi Nama Kecamatan di Klaten, Ada Kisah Ki Ageng Pandanaran

Kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
IKON BAYAT - Spot swafoto favorit wisatawan saat berkunjung di Bukit Sidoguro yang berlokasi di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Rabu (17/4/2024). Begini sejarah Kecamatan Bayat di Klaten, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bayat adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan.

Di Bayat terkenal dengan industri gerabah, industri batik, dan makanan ringan.

Baca juga: Asal-usul Kemuning yang Kini jadi Wisata Hits Karanganyar, Dulu Wilayah Swapraja Mangkunegaran

Selain itu di Bayat juga ada Makam Sunan Bayat, Syeh Domba, Sayid Habib, dan Pangeran Wuragil.

Pun demikian dengan destinasi wisata, ada Bukit Cinta dan Bukit Sidoguro yang terkenal.

Asal-usul Bayat

Nama "Bayat" diyakini berasal dari kata tembayatan, yang bermakna hidup rukun dan saling membantu—sebuah nilai luhur yang lahir dari perjalanan Ki Ageng Pandanaran, seorang tokoh penyebar Islam yang pernah menjadi Adipati Semarang.

Dilansir dari berbagai sumber, Ki Ageng Pandanaran diutus oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam ke wilayah selatan Jawa.

Dalam pengembaraannya, ia menetap di beberapa daerah, termasuk Salatiga, Boyolali, Klaten, dan akhirnya Bayat. Nama-nama ini menjadi toponimi yang mencerminkan rute dakwahnya.

Baca juga: Asal-usul Nama Begajah yang jadi Kelurahan di Sukoharjo: Kisah Tragis 2 Ekor Gajah Keraton Surakarta

Di Bayat, Ki Ageng Pandanaran dikenal bukan hanya karena ilmu agamanya, tetapi juga karena kesaktiannya.

Dalam Babad Bayat, disebutkan bahwa ia memenangkan banyak adu kesaktian, di mana pemenangnya berhak menyebarkan syariatnya kepada pihak yang kalah.

Konon, berkat kemenangan-kemenangan ini, banyak tokoh lokal seperti Syeh Domba dan Syeh Bela-Belu yang akhirnya masuk Islam melalui proses bai'at—yang juga diyakini sebagai asal-usul nama “Bayat”.

Bayat dan Tradisi Batik

Seiring berkembangnya pusat penyebaran Islam, Bayat juga tumbuh menjadi pusat budaya dan ekonomi rakyat.

Salah satu industri kreatif yang mencuat adalah batik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved