Fakta Menarik Tentang Sukoharjo
Asal-usul Nama Desa Gonilan di Sukoharjo, Ada Kisah Terkenal Kyai Honggo Nilo dan Tanaman Nila
Desa Gonilan dikenal sebagai kawasan yang ramai karena letaknya strategis, yaitu berdekatan dengan komplek kampus UMS.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Gonilan adalah nama desa di kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Desa Gonilan dikenal sebagai kawasan yang ramai karena letaknya strategis, yaitu berdekatan dengan komplek kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan PPMI ASSALAAM Sukoharjo.
Desa Gonilan sekaligus menjadi desa pembatas antara kabupaten Sukoharjo-Karanganyar dan Sukoharjo-Solo.
Baca juga: Asal-usul Kampung Loji Wetan Solo, Dulu Kawasan Mewah Dihuni Para Bangsawan
Di sini terdapat beberapa hotel dan pusat perbelanjaan modern domestik skala besar yaitu Goro Assalam Hypermarket.
Asal-usul Nama Gonilan
Nama “Gonilan” dipercaya berasal dari bahasa Jawa.
Kata “gon” berarti tempat, sedangkan “nilan” berkaitan dengan penambangan atau aktivitas mengambil sesuatu dari dalam tanah.
Nama ini mencerminkan kegiatan masyarakat di masa lalu, yang erat hubungannya dengan budidaya tanaman nila — sebuah tanaman penghasil pewarna biru yang sangat berharga pada masa penjajahan.
Baca juga: Asal-usul Nama Kedunglumbu yang Kini Jadi Kelurahan di Solo, Ada Kaitan dengan Pembangunan Keraton
Menurut cerita rakyat yang masih dilestarikan hingga kini, sejarah awal pemukiman di Desa Gonilan bermula dari kedatangan seorang kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bernama Kyai Honggo Nilo.
Pada masa itu, wilayah Gonilan masih berupa hutan dan tanah lapang, tanpa rumah satu pun berdiri.
Rombongan Kyai Honggo Nilo kala itu berjalan kaki selama berhari-hari mencari tanah yang subur.
Setelah menempuh perjalanan panjang ke arah timur, rombongan tersebut beristirahat di sebuah lahan lapang yang dikelilingi pepohonan rindang.
Baca juga: Asal-usul Desa Paulan Colomadu Karanganyar, Konon Namanya Diambil dari Istilah Kaul-kaulan
Karena merasa nyaman, mereka memutuskan menetap dan mulai mendirikan rumah di sana.
Seiring waktu, semakin banyak orang bergabung dan membangun rumah di sekitar lokasi tersebut.
Mereka hidup secara komunal dan sangat menghormati Kyai Honggo Nilo sebagai pemimpin dan tokoh panutan.
Asal-usul Sebutan Jalan Ciu Sukoharjo, Dipopulerkan Sopir dan Kenek, Dulu Ada Pedagang Ciu Pikul |
![]() |
---|
Asal-usul Corobikang, Kue Basah yang Banyak Dijual di Tenongan Solo Raya |
![]() |
---|
Asal-usul Sambel Tumpang, Kuliner yang Masih Banyak Dijual di Kawasan Solo Raya |
![]() |
---|
Sejarah Desa Pranan Sukoharjo Jadi Sentra Penghasil Jambu Air yang Berkualitas dan Menyegarkan |
![]() |
---|
Sejarah Patung Pandawa Solo Baru Sukoharjo, Jadi Ikon Sejak 2014 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.