Dugaan Penipuan Koperasi di Boyolali
Awal Mula Pensiunan Guru di Solo Jadi Korban Koperasi BLN, Gadai SK Demi Hidupi 3 Orang Anak
Erma pun menuturkan, kini dirinya dan sang suami menanggung utang ratusan juta usai uang pensiunan sebagai guru dimasukkan ke koperasi BLN.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Erma Kusumastuti menemani suaminya, Ahmad Zabidi datang ke Mapolresta Solo pada Selasa (20/5/2025) sore.
Pasutri paruh baya asal Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon tersebut berusaha melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan oleh Koperasi Buana Lintas Nusantara (BLN).
Ditemui TribunSolo.com, keduanya mengaku laporan yang dilayangkan ke Polresta Solo masih belum diterima lantaran berkasnya belum lengkap.
Erma mengungkapkan, kini dirinya dan sang suami menanggung utang ratusan juta usai uang pensiunan sebagai guru dimasukkan ke koperasi BLN.
Ia mengatakan, proses menjadi anggota Koperasi BLN bermula saat pertengahan tahun lalu didatangi mantan murid suaminya yang datang menawarkan program investasi.
Meski sempat menolak, Erma dan sang suami tergiur lantaran iming-iming keuntungan besar.
Tak disangka keputusan untuk menjadi anggota Koperasi BLN tersebut membuat uang Rp 192 juta dari hasil pinjaman menggadaikan Surat Keterangan (SK) Pensiunan PNS raib.
"Saya awalnya invest Rp 60 juta dan memang sempat menerima bagi hasil sebesar Rp 5 juta per bulan selama tujuh bulan. Kemudian saya tambah lagi Rp 60 juta dan hanya sempat menerima lima kali pembayaran (bagi hasil). Setelah itu, saya tambah lagi Rp 12 juta dan terakhir Rp 24 juta. Tapi yang Rp 111 juta sampai sekarang belum kembali," ungkap Erma.

Erma dan suaminya tergiur untuk menginvestasikan dana pensiunan tersebut lantaran masih memiliki tanggungan 3 orang anak.
"Kami diberi harapan palsu. Katanya Agustus tahun lalu akan normal lagi, tapi sampai hari ini tidak ada kabar. Tidak ada itikad baik. Sementara kami hidup pas-pasan, berharap uang itu bisa untuk biaya sekolah anak-anak," lanjut dia.
Karena lancarnya bagi hasil di awal menjadi anggota koperasi diakui Erma jadi penyebab dirinya dan suami nekat menggadaikan SK Pensiunan ke bank demi bisa mendapat untung lebih banyak.
"Kami percaya karena awalnya lancar. Setelah dapat keuntungan, kami tambah lagi. Teman saya bahkan invest Rp 600 juta dan sampai sekarang belum kembali," kata dia.
Baca juga: Kantor Pertama Koperasi BLN Ternyata di Solo, Polresta Terima Laporan Beberapa Korban
Erma menuturkan bahwa kebanyakan anggota koperasi yang menjadi korban adalah pensiunan seperti suaminya.
Banyak rekan pensiunan asal Sukoharjo yang menjadi korban tergiur tawaran keuntungan yang diberikan oleh Koperasi BLN.
Kematian Dalang Gegara Diduga Jadi Korban Penipuan, Rekan Seniman Desak BLN Boyolali Bayar Kewajiban |
![]() |
---|
2 Anggota Koperasi BLN Boyolali Meninggal Akibat Dana Investasi Tak Kembali, Sudah Setor Miliaran |
![]() |
---|
Nasabah Korban Ungkap BLN Punya Unit Usaha Dealer, Jual Mobil Harga Miring, Ditawarkan ke Anggota |
![]() |
---|
Korban Jiwa Koperasi BLN Boyolali Bertambah, 2 Anggota Meninggal Akibat Dana Investasi Tak Kembali |
![]() |
---|
Penampakan Diduga Kantor Pusat Koperasi BLN di Solo, Tak Ada Papan Pengenal dan Sepi Aktivitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.