Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sritex Tutup Permanen

Tim Kurator Pantau Nilai Aset PT Sritex Sukoharjo, Bakal Dijual Secara Bertahap

Sejak resmi tutup permanen pada 1 Maret 2025 lalu, aktivitas produksi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memang telah berhenti. 

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sejak resmi tutup permanen pada 1 Maret 2025 lalu, aktivitas produksi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memang telah berhenti. 

Namun, tim kurator yang menangani proses kepailitan perusahaan masih terus melakukan perawatan dan pemeliharaan aset, termasuk mesin-mesin pabrik.

Salah satu kurator Sritex, Denny Ardiansyah mengatakan hingga saat ini timnya masih fokus menjaga kondisi aset agar tetap dalam keadaan baik dan siap untuk proses penilaian maupun penjualan.

“Sampai hari ini, tim kurator masih konsen untuk perawatan mesin, menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan pemeliharaan terhadap seluruh aset yang ada,” ujar Denny, Jumat (23/5/2025).

KONDISI SRITEX - Suasana pabrik PT Sritex Sukoharjo, Jumat (9/5/2025) lalu. Saat ini sudah ada satu area produksi yang disewa oleh perusahaan baru, yakni PT CBS, yang beroperasi di area Garmen 10.
KONDISI SRITEX - Suasana pabrik PT Sritex Sukoharjo, Jumat (9/5/2025) lalu. Saat ini sudah ada satu area produksi yang disewa oleh perusahaan baru, yakni PT CBS, yang beroperasi di area Garmen 10. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Denny menyebutkan selain memeriksa kondisi mesin, pihaknya juga tengah menyelesaikan klarifikasi terhadap stok bahan baku dan barang-barang bergerak lainnya.

“Saat ini masih dalam proses Klarifikasi Jaminan dan Barang-Barang (KJBB), yang terus kami upayakan agar segera rampung. Fokus utama kami adalah menyelesaikan pendataan stok bahan baku, kendaraan, dan benda bergerak lainnya,” jelasnya.

Menurutnya, ada sekitar 50 unit kendaraan yang tercatat sebagai aset Sritex, yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk di pabrik Bitratex dan Primayudha. 

Targetnya, proses penilaian untuk benda bergerak ini bisa selesai pada akhir Juni.

"Insyaallah target kami akhir bulan Juni ini selesai penilaian, dan semoga pada Juli 2025 nanti kami sudah bisa mendaftarkan penjualan aset ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL),” tambah Denny.

Baca juga: Iwan Setiawan Lukminto Ditetapkan Jadi Tersangka, Kurator Sebut Aset PT Sritex Tak Terpengaruh

Tahapan penjualan aset akan dilakukan secara bertahap. 

Setelah benda bergerak, kurator akan memproses penjualan gedung atau pabrik beserta mesin-mesinnya dalam satu paket.

“Kami belum bisa menyebutkan nilai total asetnya sekarang, karena masih dalam proses penilaian resmi,” pungkasnya.

Langkah ini merupakan bagian dari proses penyelesaian kepailitan, agar dana hasil penjualan aset bisa digunakan untuk membayar utang, termasuk kepada para eks karyawan dan kreditur lainnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved