Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Refly Harun Pertanyakan Sumber Dana dan Motif Survei Indikator Terkait Ijazah Jokowi

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 66,9 responden menyatakan tidak percaya Jokowi sudah melakukan pemalsuan ijazah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun memberikan respons soal hasil Survei Indikator Politik Indonesia terkait kepercayaan masyarakat terhadap keabsahan ijazah milik Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 66,9 responden menyatakan tidak percaya Jokowi sudah melakukan pemalsuan ijazah.

Sedangkan 19,1 persen responden percaya Jokowi memalsukan ijazah.

Baca juga: Silfester Matutina Merasa Jokowi Dikriminalisasi soal Polemik Ijazah, Heran terhadap Kubu Roy Suryo

Diketahui, sebanyak 1.286 responden dilibatkan dalam survei ini.

Responden diwawancara melalui sambungan telepon pada periode 17-20 Mei 2025.

Metode sampel menggunakan double sampling dengan menghasilkan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.

Dari survei tersebut, diketahui pula 75,9 persen responden mengetahui kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

Mengenai hasil survei Indikator Politik Indonesia soal ijazah Jokowi ini, Refly Harun mengaku tetap menghormatinya.

Baca juga: Ijazah Jokowi Sudah Dinyatakan Asli, Susno Duadji Kini Pertanyakan Penerbitannya : Sah atau Tidak?

Dia tetep mengkritisi survei tersebut, dengan melihat beberapa aspek, misalnya sumber dana dan motif di balik survei tersebut.

Hal ini disampaikan Refly Harun dalam tayangan Kompas Petang yang diunggah di kanal YouTube KompasTV Jateng, Rabu (28/5/2025).

Menurut Refly, jika sumber dana survei tersebut berkaitan atau berasal dari yang bersangkutan, dalam hal ini Jokowi, maka ia tidak percaya hasilnya.

"Ya, pertama ya kita hormati saja, tetapi memang kalau saya disuruh mengkritik ya, pertama saya ingin tahu sumber dananya dulu," papar Refly.

"Kalau sumber dananya itu terkait dengan yang bersangkutan atau ada hubungan-hubungan kaitan yang bersangkutan, saya terus terang nggak percaya," katanya.

TEMAN SEANGKATAN JOKOWI - Sejumlah teman seangkatan Jokowi semasa SMA saat bertamu ke kediaman Jokowi di Sumber, Solo, Rabu (28/5/2025). Teman seangkatan Jokowi semasa SMA, Bambang Surojo mengungkapkan bagaimana temannya tersebut marah saat dituduh ijazahnya palsu.
TEMAN SEANGKATAN JOKOWI - Sejumlah teman seangkatan Jokowi semasa SMA saat bertamu ke kediaman Jokowi di Sumber, Solo, Rabu (28/5/2025). Teman seangkatan Jokowi semasa SMA, Bambang Surojo mengungkapkan bagaimana temannya tersebut marah saat dituduh ijazahnya palsu. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Refly juga mempertanyakan motif dari survei tersebut, sebab belakangan banyak pihak yang dibayar untuk mengampanyekan bahwa ijazah Jokowi asli.

"Yang kedua, apakah motivasinya, misalnya campaign?" tanya Refly.

"Kan kita tahu bahwa banyak orang sekali yang, maaf kata ya, dibayar untuk mengkampanyekan bahwa ijazah Jokowi asli," jelasnya

"Itu beda sama masyarakat yang biasanya yang ngomong apa adanya," lanjutnya.

Selanjutnya, Refly Harun mengkritik metode random sampling yang dipakai Indikator Politik Indonesia dalam survei tersebut.

Baca juga: Alumni SMA N 6 Solo Berniat Layangkan Gugatan Intervensi Bela Jokowi di Kasus Ijazah Palsu

"Yang berikutnya adalah, kalau saya lihat random ya? Saya kok agak sedikit mengkritik random samplingnya karena yang dijangkau kan sesungguhnya adalah orang-orang yang punya HP dan kemudian itu berasal dari database saja, database Indikator," ujar Refly.

"Makanya saya agak mengkritik randomnya, saya kira patut dipertanyakan. Kedua, berikutnya adalah phone survei itu kan bias terhadap orang-orang yang bisa dicapai dengan telepon," lanjutnya.

Dia juga menyoroti bentuk pertanyaan pada survei, yang menurutnya terlalu kuat.

Pertanyaan yang disorot Refly adalah 'Anda percaya Jokowi memalsukan ijazah?'.

Menurutnya, responden tidak akan tega jika blak-blakan menjawab 'percaya' untuk pertanyaan tersebut.

Baca juga: Di Solo, Jokowi Respons Hasil Survei 66 Persen Warga Tak Percaya Ijazah Palsu: Logikanya Masih Sehat

"Nah, berikutnya terakhir adalah soal pertanyaan dan jawaban yang tersedia," kata Refly.

"Begini, kalau soal pertanyaan ya, pertanyaan yang disampaikan menurut saya too strong. 'Apakah Anda percaya Jokowi memalsukan ijazah?'" tambahnya.

"Kalau itu pertanyaannya, saya kira secara psikologis orang juga orang Indonesia kan enggak tegaan juga," imbuhnya.

Selain itu, Refly menilai, ada variabel pertanyaan yang terkesan abu-abu atau samar, sehingga perlu menggunakan pertanyaan yang lebih halus.

"Tapi misalnya pakai pertanyaan yang lebih soft, misal, 'Anda percaya Bareskrim atau Roy Suryo?', kemudian 'Apakah Anda percaya dengan UGM?' Percaya, tidak percaya, dan variabelnya itu tidak abu-abu," jelasnya.

"Terakhir jawaban variabelnya gini. Percaya, kurang percaya, tidak percaya sama sekali variabelnya. Maka kurang percaya, cukup percaya itu menurut saya variabel abu-abu yang sering sekali digunakan surveyor," tandasnya.

Jokowi Respons Hasil Survei 66 Persen Warga Tak Percaya Ijazah Palsu: Logikanya Masih Sehat

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyimpulkan separuh lebih atau sekitar 66 persen tidak percaya Jokowi telah memalsukan ijazah.

Presiden ke-7 RI Jokowi pun menilai hal ini mencerminkan logika yang dimiliki kebanyakan publik masih sehat.

“Ya artinya masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat. Memiliki logika dan penalaran yang sehat artinya itu. Karena logikanya memang masuk. Saya kira 68 persen menyampaikan ketidakpercayaannya,” ungkapnya saat ditemui di kediaman, Rabu (28/5/2025).

Survei ini diikuti oleh 1.286 responden dengan wawancara melalui sambungan telepon.

Metode sampel menggunakan double sampling dengan menghasilkan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.

Meski sekitar 44 persen masih belum yakin ijazah Jokowi asli, ia memakluminya. Menurutnya, pro dan kontra merupakan hal biasa.

Baca juga: Dilaporkan Jokowi soal Ijazah, Roy Suryo Ungkap Keanehan saat Dia & Rismon Sianipar Diperiksa Polisi

“Saya kira pasti ada yang pro ada yang kontra ada yang percaya ada yang tidak percaya,” jelasnya.

Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Jokowi identik dengan teman seangkatannya. Sedangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Surakarta saat ini sedang berproses di pengadilan.

“Tapi semua nanti kita serahkan ke proses hukum. Nanti di pengadilan akan terbuka semua secara jelas secara gamblang terang benderang semuanya. Karena di situ pasti ada fakta-fakta bukti-bukti saksi-saksi semua dibuka di sidang pengadilan,” jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Kritik Hasil Survei Indikator Soal Ijazah Jokowi, Refly Harun Pertanyakan Motif: Apa Buat Campaign?

Penulis : Rizkianingtyas Tiarasari

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved