Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Update Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Bakal Ditentukan Bulan Depan
Agus Jabo mengungkapkan jika Kemensos tengah menampung berbagai usulan gelar pahlawan dari masyarakat yang disampaikan melalui jalur resmi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu belakangan kembali mencuat wacana menjadikan Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.
Nasib Soeharto apakah akan menjadi Pahlawan Nasional akan ditentukan pada bulan Juni 2025 mendatang lewat sidang tim Tim Pengkajian dan Penelitian Gelar Pahlawan Pusat atau TP2GP yang dibentuk oleh Kementerian Sosial.
Disampaikan oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, sidang tim yang bersifat adhoc itu akan membahas semua nama-nama tokoh yang diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional.
Baca juga: Politikus PDIP Tak Setuju Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya
"Sekarang sedang dalam proses menampung semua usulan. Awal Juni ini akan ada sidang tim ad-hoc yang membahas para calon pahlawan," kata Agus Jabo di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
"Setelah itu hasilnya akan diserahkan ke Menteri Sosial untuk ditandatangani, dan kemudian ke Dewan Gelar di Istana,” ujar dia.
Agus Jabo mengungkapkan jika Kemensos tengah menampung berbagai usulan gelar pahlawan dari masyarakat yang disampaikan melalui jalur resmi pemerintah daerah.
Nama-nama tersebut lalu diuji kelayakannya untuk menerima gelar pahlawan nasional oleh TP2GP yang terdiri dari para ahli sejarah, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Baca juga: Soeharto Dimakamkan di Karanganyar, Kini Diusulkan jadi Pahlawan Nasional, Pengamat Politik Bereaksi
Agus mengatakan sidang tim TP2GP tidak hanya mempertimbangkan aspek historis, tetapi juga masukan dari publik terkait rekam jejak dan kontribusi tokoh yang diusulkan.
Dia menegaskan bahwa semua aspirasi publik, baik yang mendukung maupun yang menolak, akan tetap didengarkan dan menjadi bagian dari proses penilaian.
"Ya, semua harus kita dengar. Semua pertimbangan, semua aspirasi masyarakat kita dengar. Tapi proses usulan dari masyarakat melalui jalur resmi tetap harus kita terima. Nantinya tim pengkajian yang akan menilai apakah memenuhi syarat atau tidak,” ujar dia.
Undang Pro-Kontra
Sementara itu, ususulan Soeharto menjadi pahlawan nasional memang bukan kali ini saja muncul.
Setiap kali isu ini mencuat, selalu memicu perdebatan tajam di tengah masyarakat, antara yang menganggap Soeharto layak atas jasanya memimpin pembangunan nasional, dan yang menyoroti pelanggaran HAM serta praktik korupsi di era Orde Baru.
“Kalau Pak Harto kan diusulkan sudah beberapa kali ya, 2010, 2015, tahun ini diusulkan kembali. Jadi sudah berulang-ulang diusulkan lah ya. Dan tentu dipelajari, setiap usulan kan harus dipelajari,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Asal-usul Ndalem Kalitan Solo : dari Hadiah untuk Ratu Alit, Lalu Dibeli Keluarga Soeharto
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa proses pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto masih dalam tahap pengkajian oleh tim khusus.
Menurut dia, pemberian gelar pahlawan nasional tidak bisa dilakukan secara instan dan harus melewati sejumlah tahapan yang ketat serta memakan waktu antara satu hingga tiga tahun.
“Kita mendengarkan, kita mempelajari. Tindak lanjutnya nanti dibahas di tim gelar pahlawan, yang insyaallah akan bekerja dengan saksama memperhatikan semua aspek,” kata Gus Ipul.
Menenggapi pro dan kontra yang beredar di kalangan masyarakat, Ketua DPR Puan Maharani menyerahkan proses pemberian gelar pahlawan nasional Soeharto kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Baca juga: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Jubir Prabowo : Jangan Lihat Kurangnya, tapi Prestasinya
Politikus PDIP ini menilai, sebaiknya seluruh pihak menyerahkan proses penilaian kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Namun, ia berharap agar proses kajian dilakukan secara obyektif.
"Jadi biar dewan-dewan itu yang kemudian mengkaji apakah usulan-usulan itu memang sudah sebaiknya dilakukan, diterima atau tidak,” ujar Puan.
Ada sejumlah tokoh yang kembali diusulkan menjadi pahlawan nasional tahun 2025, antara lain, K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Jenderal Soeharto (Jawa Tengah), K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).
Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).
Proses nominasi para tokoh untuk menjadi pahlawan nasional semuanya akan ditentukan dalam sidang TP2GP pada Juni mendatang.
Politikus PDIP Tak Setuju Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Soeharto Dimakamkan di Karanganyar, Kini Diusulkan jadi Pahlawan Nasional, Pengamat Politik Bereaksi |
![]() |
---|
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Jubir Prabowo : Jangan Lihat Kurangnya, tapi Prestasinya |
![]() |
---|
Makamnya Ada di Karanganyar, Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional di Era Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.