Fakta Menarik Tentang Klaten
Sejarah Jenang Ayu Bu Sono, dari Dapur Sederhana Tahun 1998, Kini jadi Kuliner Legendaris Klaten
Salah satu oleh-oleh legendaris di Klaten yang masih eksis sampai sekarang adalah Jenang Ayu Bu Sono.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki kekayaan kuliner tradisional.
Salah satu oleh-oleh legendaris di Klaten yang masih eksis sampai sekarang adalah Jenang Ayu Bu Sono.
Jenang Ayu Bu Sono berlokasi di Desa Pacing, Kecamatan Wedi, Klaten.
Baca juga: Sejarah Sate Kambing Pak Pur Tawangmangu : Dari 1971, Kini jadi Salah Satu Ikon Kuliner Karanganyar
Makanan ini sudah menjadi ikon kuliner di Desa Pacing.
Tidak hanya dikenal luas di wilayah Klaten, jenang manis dan kenyal ini bahkan telah menembus pasar mancanegara, seperti Inggris dan Arab Saudi.
Sejarah Jenang Ayu Bu Sono
Perjalanan kuliner ini dimulai pada tahun 1998, saat Sumiyati atau yang akrab disapa Bu Sono, menerima permintaan dari seorang warga untuk membuat jenang ayu.
Resep yang ia racik secara tradisional ternyata disukai banyak orang. Awalnya, Bu Sono hanya menerima pesanan musiman—terutama saat hajatan atau menjelang Lebaran.
Namun pada tahun 2008, ia akhirnya membuka toko resmi di rumahnya dan mulai memproduksi secara lebih serius.
"Awalnya ya kalau ada yang minta baru saya buatkan. Baru tahun 2008 saya buka usaha secara resmi di rumah," ujar Bu Sono dilansir dari Tribun Jogja.
Baca juga: Sejarah Es Kobar, Salah Satu Kuliner Legendaris Solo, Es Telernya Terkenal Lebih dari Dua Dekade
Ciri khas jenang ayu Bu Sono terletak pada teksturnya yang kenyal dan rasa manis yang pas.
Komposisinya dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan selera banyak kalangan. Keunggulan inilah yang membuat jenang ini laris manis di pasaran.
Setiap hari, Bu Sono memproduksi sekitar 70 hingga 80 kilogram jenang ayu.
Pada akhir pekan, angka ini bisa meningkat dua kali lipat. Sementara saat Lebaran, permintaan bisa melonjak drastis hingga 300 kilogram per hari, karena banyak warga menjadikannya sebagai oleh-oleh.
Usaha yang kini juga melibatkan anak keenamnya, Agung Nugroho, ini menawarkan jenang ayu dengan harga yang cukup terjangkau.
Saat ini, usaha jenang ayu Bu Sono telah menyerap puluhan karyawan dari warga sekitar.
Kehadirannya tidak hanya memperkuat ekonomi keluarga, tetapi juga membuka lapangan kerja di Desa Pacing.
(*)
Asal-usul Candi Sojiwan di Klaten, Jejak Kejayaan Masa Pemerintahan Mataram Kuno |
![]() |
---|
Asal-usul Umbul Nilo Klaten, Sudah Dimanfaatkan Sejak Zaman Kolonial Belanda |
![]() |
---|
Asal-usul Nama Desa Jaten di Juwiring Klaten : Mitos Pohon Jati Raksasa dan Jejak Kerajaan Majapahit |
![]() |
---|
Asal-usul Kecamatan Karangnongko Klaten, Masih Ada Jejak Mataram Kuno di Tengah Sawah |
![]() |
---|
Kisah Pembentukan Pasoepati - Pasukan Soeporter Pelita Sejati: Berawal dari Kerusuhan 1988 di Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.