Ijazah Jokowi Digugat
Pakar Pertanyakan Rismon yang Belum Pernah Pegang dan Teliti Ijazah Jokowi, tapi Bisa Menuding Palsu
Tetapi, dia mengaku selama ini meneliti ijazah lewat foto ijazah yang diposting akun media sosial X, Dian Sandi Utama.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Rismon Sianipar kembali mengungkapkan analisisnya soal ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Rismon Sianipar diketahui saat ini terseret dalam pusara polemik ijazah Jokowi, di mana dia menjadi salah satu orang yang dilaporkan kuasa hukum Presiden ke-7 tersebut.
Terungkap jika Ahli Digital Forensik itu tidak pernah meneliti ijazah fisik Jokowi.
Baca juga: Babak Baru Polemik Ijazah, Rismon Sianipiar Siap Laporkan Jokowi Terkait Dugaan Skripsi Palsu
Tetapi, dia mengaku selama ini meneliti ijazah lewat foto ijazah yang diposting akun media sosial X, Dian Sandi Utama.
Hal itu pun memicu pertanyaan dari ahli psikologi forensik Reza Indragiri.
Sebab, kata Reza, Rismon bisa menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi palsu, padahal belum mengecek secara langsung.
"Kesimpulannya ijazah itu palsu ? bagaimana mungkin bisa sampai simpulan ijazah palsu. Bang Rismon sendiri mengakui kan bang Rismon tidak pernah memegang ijazah Jokowi kan," tanya Reza.
Baca juga: Rismon Ungkit Pernyataan Hercules soal Ijazah Jokowi : Saya yang Punya Kapasitas Malah Dilaporkan
Rismon lantas membeberkan niatnya hanyalah untuk memberi edukasi pada masyarakat.
"Saya ingin mengedukasi publik bahwa apa yang diklaim di medsos Dian Sandi ini ijazah Jokowi asli, fotonya ini, ya saya bantah," katanya.
Dirinya pun tetap pada pendiriannya, yakni dalam pengujian lewat aplikasi menyatakan bahwa foto ijazah Jokowi postingan Dian Sandi adalah palsu.
"Bahwa berdasarkan ELA itu banyak sekali potensial edit. Terutama copypaste, sebaran dari kompresinya itu tidak seragam, maka itu potensial edit sangat tinggi. Bahkan saya uji hampir 70 persen, lewat 50 persen maka kita harus menyimpulkan itu cenderung fake," katanya.
Reza Indragiri mengatakan kesimpulannya berarti bukan ijazah Jokowi yang palsu, melainkan foto postingan Dian Sandi.
Baca juga: Diperiksa Polisi dalam Kasus Ijazah Jokowi, Kader PSI Dicecar soal Roy Suryo dan Rismon Sianipar
"Mungkin akan aman kalau kalimat bang Rismon bukan ijazah Jokowi palsu. Kalimatnya begini ijazah Jokowi yang diperlihatkan oleh Dian Sandi itu palsu. Nah itu baru mungkin," kata Reza Indragiri.
Sementara itu, Rismon mengakui bahwa selama ini yang palsu bukan ijazah Jokowi, melainkan foto postingan.
"Memang itu kan, kan selalu dalam apa, ijazah Jokowi yang diklaim asli oleh Dian Sandi kita harus jawab, lewat apa ? Ya bukan lewat subjektif oh itu palsu. Ada tools, error level analisis, mendeteksi sebaran kompresi dari citra digital itu. Dan memang banyak sekali terdeteksi itu hasil editan," kata Rismon.
"Kalau polisi punya ahli kan pasti juga medeteksi yang sama. Jadi itu mejawab yang di media sosial kita harus hati-hati, siapapun mengatakan itu klaim ya sudah kita uji," tambahnya.

Dalam kesempatan sama, Ahli Digital Forensik dan Pakar IT, Josua M Sinambela menerangkan objek penelitian tidak bisa barang fisik lalu difoto dan foto tersebut yang diuji.
"Pemeriksaan digital forensik hanya bisa dilkukan pada dokument atau data digital. Misal ada foto kemudian anda foto jadi digital kemudian anda analisi ELA dan lainnya, itu tidak berdasar. Tidak bisa dilakukan analisis terhadap ini, terutama masalah keaslian," katanya.
"Misalnya ijazah terus difoto kemudian dianalisis dan itu membuktikan bahwa ini palsu atau tidak," tambah Josua.
Menurutnya foto tersebut hanya bisa digunakan sebagai petunjuk.
"Foto yang bisa kita gunakan hanya untuk melihat petunjuk siapa yang mengeluarkan ijazah tersebut, tanggal berapa, siapa yang tandatangan, ada capnya atau tidak. Nanti bisa dibandingkan ijazah Jokowi atau Rismon misalkan. Ijazah Rismon sama gak dengan. Kita gak bisa melakukan analisis yang berbau digital forensik karena dokumennya," kata Josua.
Rismon Sianipiar Siap Laporkan Jokowi Terkait Dugaan Skripsi Palsu
Sebelumnya, Rismon Sianipar berencana melaporkan Joko Widodo alias Jokowi terkait kasus lain di luar polemik ijazah.
Rismon Sianipar menyebut akan ada perang babak baru perihal polemik ijazah Jokowi.
Baca juga: Aktivis Sebut Ijazah Jokowi Isu Recehan, Minta Fokus ke Kebijakan Ekonomi dan Kesejahteraan
Seperti diketahui, Rismon Sianipar bersama dua rekannya yakni Roy Suryo dan Dokter Tifa merupakan tiga sosok yang mengkritisi keaslian ijazah Jokowi.
Ketiganya selama ini meyakini jika ijazah Jokowi asli, meskipun Bareskrim Polri sudah merilis hasil uji forensik.
Beberapa waktu lalu, Bareskrim sudah menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli serta identik dengan lulusan UGM Fakultas Kehutanan di tahun kelulusan yang sama yakni tahun 1985.
Atas pengumuman yang disampaikan pihak Bareskrim Polri itu, kubu Roy Suryo tak lantas percaya.
Baca juga: Pengamat Menilai Jokowi Tak Cocok Masuk PSI atau PPP, Levelnya Ada di Partai Besar Parlemen
Kini, gantian Rismon mengkritisi soal skripsi Jokowi.
Bahkan kabar terbarunya, Rismon akan melaporkan Jokowi terkait dengan tudingan ijazah palsu.
Tak tanggung-tanggung, Rismon mengaku akan melaporkan Jokowi ke kepolisian dan pengadilan.
"Peperangan baru! Jokowi akan dilaporkan atas skripsi palsu ke Bareskrim dan Pengadilan Perdata!" imbuh Rismon Sianipar dalam postingannya di X 31 Mei 2025.
Sebagai dasar laporannya itu, Rismon menyoroti formulir pendaftaran Jokowi saat berkuliah di UGM yang sempat diperlihatkan Bareskrim Polri di momen konferensi pers beberapa waktu lalu.
Selain formulir, Rismon juga memperlihatkan soal transkrip nilai Jokowi.
Dari sanalah Rismon meragukan soal skripsi Jokowi.
"Mengingat form her-registrasi, Jokowi terdaftar sarjana muda dan total SKS (wajib dan pilihan hanya 122 SKS! Sarjana muda tidak menulis skripsi!" cuit Rismon dalam akun X.
Selain itu, Rismon mengaku timnya sedang menyiapkan konsep laporan untuk Jokowi.
"Yg mau ngelaporin siapa lae ? Berani ngelaporin jokowi ?" tanya netizen.
"Kenapa tidak? tunggul tanggal mainnya, laporan sedang dikonsep!" tegas Rismon.
Baca juga: Rismon Ungkit Pernyataan Hercules soal Ijazah Jokowi : Saya yang Punya Kapasitas Malah Dilaporkan
Tak cuma Rismon, kubu Roy Suryo yang lain yakni Dokter Tifa juga menggaungkan hal yang sama.
Baru-baru ini Dokter Tifa menyinggung soal jumlah SKS yang diambil Jokowi saat berkuliah di UGM.
Sama-sama lulusan UGM, Dokter Tifa pun membandingkan SKS yang ia jalani selama berkuliah dengan Jokowi.
"Jadi Dokter butuh 211 SKS
Masa jadi Ir Kehutanan cuma 122 SKS?
Siapa yang bohong ini?" tanya Dokter Tifa dalam cuitannya, Sabtu (31/5/2025).
Selain mengungkapkan kecurigaannya, Dokter Tifa juga memperlihatkan foto terkait dengan jumlah SKS yang ia jalani selama mengenyam pendidikan di UGM.
Baca juga: Rismon Sianipar Tak Percaya Hasil Uji Labfor Ijazah Jokowi, Seret Nama Tito Karnavian-Krishna Murti
Dokter Tifa pun meragukan Jokowi yang bisa lulus sarjana tapi cuma mengikuti 122 SKS.
"Saya menjadi Sarjana Kedokteran dan kemudian menjadi Dokter dari Universitas Gadjah Mada - UGM
Harus menempuh:
Mata Kuliah Wajib = 149 SKS
Mata kuliah pilihan = 8 SKS
Total SKS menjadi SARJANA KEDOKTERAN (S.Ked) = 157 SKS!
Kemudian ditambah Mata Kuliah Profesi + KKN = 54 SKS
Jadi Total SKS saya menjadi DOKTER harus menempuh = 211 SKS!
Lantas Bagaimana mungkin Sarjana Kehutanan UGM bisa lulus jadi Insinyur hanya dengan modal 122 SKS????" tulis Dokter Tifa dalam unggahannya.
UGM Sudah Buka Suara
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, tegas menjelaskan jika ijazah dan skripsi milik Jokowi adalah asli dan dapat diverifikasi.
Menurutnya, banyak teman-teman satu angkatan Jokowi yang mengenal dengan baik keaktifan Jokowi selama kuliah di UGM.
“Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa, beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” kata Sigit dalam keterangan resmi UGM, Sabtu (22/3/2025).
Baca juga: Jokowi di Solo Tanggapi Puan Maharani soal Perseteruan dengan PDIP, Sebut Selama Ini Tak Ada Masalah
Sigit mengungkapkan, pada masa itu, penggunaan gaya huruf Times New Roman untuk sampul skripsi dan ijazah sudah umum.
Bahkan, di sekitar kampus UGM ada percetakan yang menggunakan mesin untuk mencetak sampul dengan gaya huruf tersebut.
Hal ini menurut Sigit, semestinya juga diketahui oleh Rismon karena yang bersangkutan juga berkuliah di UGM. Selain itu seharusnya Rismon juga membandingkan skripsi dari mahasiswa Fakultas Kehutanan lain yang terbit pada tahun serupa.
“Faktanya ada mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” katanya.
Baca juga: Di Solo, Jokowi Jawab Soal Perseteruan dengan PDIP: Yang Memulai Itu Siapa?
Selain itu, mengenai nomor seri ijazah Jokowi yang menjadi perdebatan, Sigit menjelaskan bahwa pada saat itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan penomoran ijazah yang berbeda.
Nomor ijazah ditentukan berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang lulus, dengan tambahan singkatan fakultas (FKT) di belakangnya.
Senada dengan Sigit, Ketua Senat Fakultas Kehutanan, San Afri Awang, yang juga senior Jokowi saat kuliah, menyatakan bahwa pada tahun tersebut sudah ada tempat percetakan yang menggunakan komputer untuk mengetik, termasuk untuk mengolah data statistik.
“Jangan heran di sekitar UGM juga sudah ada jasa pengetikan menggunakan komputer IBM PC, saya sempat pakai buat mengolah data statistik,” kata Awang.
Baca juga: Putranya Wapres dan Menantunya Gubernur, Jokowi Belum Tahu Kapan Kumpul Keluarga: Semua Sibuk
Ia pun menganggap tuduhan yang menyerang UGM dan Jokowi ini tidak berdasar.
Menurutnya tuduhan itu lebih mengarah kepada hoaks atau informasi bohong karena tidak dibarengi dengan analisis sesuai fakta. Ia mengira hal ini sengaja dimunculkan demi mencari sensasi semata.
“Dia (Jokowi) lulus dari sini dan buktinya ada kok,” katanya.
Prono Jiwo, teman satu angkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM, juga memberikan penjelasan serupa.
Prono mengaku bahwa dirinya dan Jokowi lulus bersama pada tahun 1985.
Menurutnya, gaya huruf pada ijazah Jokowi mirip dengan ijazahnya sendiri, yang juga ditandatangani oleh Rektor Prof. T. Jacob dan Dekan Prof. Soenardi Prawirohatmodjo. Perbedaan hanya terletak pada nomor kelulusan.
“Ijazah saya bisa dibandingkan dengan ijazahnya Pak Jokowi. Semua sama kecuali nomor kelulusan ijazah dari Universitas dan Fakultas,” katanya.
(*)
Jokowi di Solo Heran Ijazahnya Dituduh Palsu, Eks Dewan Guru Besar UGM Percaya Asli, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Jokowi di Solo Tertawa Disebut Dapat Untung dari Polemik Ijazah, Prof Koentjoro Khawatirkan Rismon |
![]() |
---|
Di Solo, Jokowi Tertawakan Klaim Dapat Keuntungan dari Isu Ijazah Palsu : Makanya Jangan Gaduh |
![]() |
---|
Eks Guru Besar UGM Sebut Jokowi Pembohong, Ungkit Ucapan Presiden ke-7 saat Hendak Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Dian Sandi Unggah Biodata Mulyono Teman Kuliah Jokowi, Tertulis Dulunya Lulusan SMA Negeri Sukoharjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.