Motif Pelaku Pembunuhan Wanita Muda di Purwokerto, Tersinggung Usai Berhubungan Badan

TRIBUNSOLO.COM - Kasus pembunuhan perempuan muda di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terungkap.

Kasus ini awal mulanya dari penemuan mayat tanpa identitas di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang awalnya menjadi teka-teki, kemudian kini terungkap sebagai kasus pembunuhan.

Baca juga: Ayah Pelaku Pembunuhan Berencana Mayat Dicor di Wonogiri Jadi Tersangka, Ikut Menyembunyikan

Diketahui korban berinisial FAS (16), warga Desa Winduaji, Kecamatan Winduaji, Kabupaten Brebes, ditemukan dengan kondisi mulut dan hidung berbusa.

Sedangkan pelakunya pria berinisial KW (27) alias Boing, warga Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.

Usut punya usut, pelaku berinisial KW (27) alias Boing tak terima karena korban berinisial FAS (16) menyebut alat kelaminnya kecil.

Dilansir dari Kompas.com, Kapolresta Banyumas Kombes Ari Wibowo menjelaskan, awalnya korban berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi.

Kemudian, korban datang ke rumah majikan pelaku yang berada di Jalan Ahmad Yani pada Minggu (1/6/2025) pukul 23.30 WIB.

"Korban masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang, kemudian melakukan hubungan badan. Usai hubungan badan, mereka ngobrol, dan korban mengatakan kepada pelaku bahwa alat kelaminnya kecil," ungkap Ari saat konferensi pers di mapolresta, Selasa (10/6/2025).

Baca juga: Nasib Pilu Tukang Ojek Lansia Asal Banyumas, Dibegal Penumpangnya di Purwokerto, Ditodong Pisau

Ucapan tersebut membuat pelaku naik pitam. Pelaku langsung mencekik dan membekap mulut korban.

"Pelaku mencekik dan membekap mulut korban hingga lemas. Pelaku kemudian keluar kamar untuk melihat kondisi luar. Saat masuk kamar, mulut dan hidung korban berbusa," kata Ari.

Pelaku kemudian membuang jasad korban di sebuah gang melalui pintu belakang pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.

Jasad korban ditemukan warga yang rumahnya di belakang rumah majikan pelaku pada pukul 05.30 WIB.

"Tersangka sempat memeriksa kondisi korban dan mengetahui korban telah meninggal dunia. Kemudian, ia membawa korban melalui pintu belakang dan meletakkannya di depan pagar rumah warga yang tidak jauh dari rumah (majikan) tersangka," ujar Ari.

(*)