Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pengamat Sebut PSI Bakal Lebih Kuat Setelah Jokowi Merapat: Banyak Simpatisan dan Loyalis Setia

Pengamat memandang PSI akan lebih kuat dengan merapatnya Jokowi. Ini lantaran banyak pendukung setia mantan Presiden itu.

TribunSolo.com/Andreas Chris
GABUNG PSI. Jokowi saat ditemui pada Jumat (23/5/2025). PSI disebut akan lebih kuat setelah dia merapat. 

TRIBUNSOLO.COM - Jokowi masih menjadi sorotan terkait pilihannya merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Soal ini, Jokowi sudah menyatakan lebih memilih PSI daripada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas ikut berkomentar soal pilihan Jokowi ini. 

Dia menilai Jokowi kurang tepat jika memilih bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara.

Menurutnya, latar belakang ideologi Jokowi dan PPP sangat berbeda.

"Kalau kita lihat dari background-nya Pak Jokowi dengan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP kan sangat berbeda. Pak Jokowi berlatar belakang nasionalis, sementara PPP adalah partai yang berbasis agama," ujar Fernando dalam acara Tribunnews On Focus yang tayang di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (11/6/2025).

Fernando mengungkapkan, apabila Jokowi bergabung atau bahkan menjadi Ketua Umum PPP, hal itu justru tidak akan membawa pengaruh signifikan terhadap kekuatan partai berlambang Kabah tersebut.

Baca juga: Jokowi Beri Kode Keras Pilih Gabung PSI Ketimbang PPP, Pengamat Anggap Logis, Ini Alasannya

Ia menilai, keberadaan Jokowi tidak otomatis akan memperkuat PPP.

Sebaliknya, Fernando menilai Jokowi akan lebih bermanfaat jika memilih merapat ke PSI yang saat ini dipimpin oleh putranya, Kaesang Pangarep.

“PPP bisa saja tetap menjadi partai nonparlemen. Tapi akan lebih bermanfaat kalau Pak Jokowi bergabung dengan PSI agar bisa memperkuat partai tersebut,” katanya.

Menurut Fernando, keputusan bergabung dengan PSI juga bisa menjadi ajang pembuktian bagi Jokowi setelah tak lagi menjabat sebagai presiden.

Ia menyebut, hal itu akan menunjukkan seberapa besar loyalitas dan dukungan masyarakat terhadap sosok Jokowi.

“Sampai saat ini, kita masih melihat banyak simpatisan dan loyalis yang tetap setia kepada beliau. Jadi kalau beliau menjadi Ketua Umum PSI, akan kelihatan seberapa besar cinta dan dukungan masyarakat terhadap beliau,” ujar Fernando.

Ia menilai, langkah tersebut akan menjadi ujian sekaligus momen pembuktian kekuatan politik Jokowi setelah turun dari panggung kekuasaan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Beri Sinyal Pilih Gabung PSI daripada PPP, Pengamat Singgung soal Ajang Pembuktian

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved