Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Sukoharjo

Asal-usul Desa Jangglengan di Nguter Sukoharjo, Konon Katanya Ada Tempat Semedi Paku Buwono IX

Dahulu, wilayah Jangglengan adalah hutan jati lebat dengan pohon-pohon besar yang banyak menghasilkan buah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
WISATA SUKOHARJO - Keseruan balap kano di Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (21/9/2024). Beginilah asal-usul Desa Jangglengan yang memiliki mitos dan legendanya. 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Desa Jangglengan kini menjadi salah satu kawasan wisata desa di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Di balik perbukitan hijau dan aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalun tenang, Desa Jangglengan di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, menyimpan kisah sejarah dan spiritualitas yang tak lekang oleh waktu.

Desa Jangglengan tak sekadar menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam, nilai budaya, dan nuansa mistis yang memikat.

Baca juga: Asal-usul Kahyangan Wonogiri, Tempat Panembahan Sutowijoyo Tapa Brata dan Legenda Nyai Roro Kidul

Asal Usul Nama dan Latar Sejarah

Nama "Jangglengan" berasal dari istilah dalam bahasa Jawa yang berarti “buah jati”.

Dahulu, wilayah ini adalah hutan jati lebat dengan pohon-pohon besar yang banyak menghasilkan buah.

Jejak masa lalu desa ini semakin kuat dengan keberadaan Petilasan Paku Buwono IX, Raja Keraton Surakarta yang diyakini pernah melakukan semedi di kawasan ini.

Menurut penuturan tokoh masyarakat setempat, PB IX mendapat wangsit atau petunjuk gaib untuk bertapa di sekitar aliran Bengawan Solo.

Baca juga: Asal-usul Telaga Claket yang Kini jadi Wisata Hits Wonogiri, Ada Mitos Tempat Tinggal Bidadari

Beliau kerap bermeditasi di atas sebuah batu datar besar di atas bukit — yang kini menjadi pusat spiritual Desa Jangglengan.

Kemudian, Paku Buwono IX membawa serta orang-orang Keraton dan mereka mulai bermukim di Desa Jangglengan.

Desa ini kemudian dijadikan lokasi pembibitan kayu jati.

Pesanggrahan dan Aura Mistis yang Masih Hidup

Petilasan tempat semedi PB IX kini berada dalam pesanggrahan bergaya joglo, lengkap dengan pagar bata ekspos dan gapura megah yang menyambut pengunjung.

Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki puluhan anak tangga, menembus barisan pohon kamboja yang mempertebal kesan mistis.

Baca juga: Asal-usul Kali Talang di Kemalang Klaten, Konon Namanya karena Aliran Sungai Menyerupai Saluran Air

Setiap malam Jumat Kliwon, suasana di sekitar petilasan menjadi semakin sakral.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved