Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Nasi Tiwul Mbok Sembleng yang Legendaris di Wonogiri, Hanya Buka pada Malam Pon dan Kliwon
Salah satunya adalah Nasi Tiwul Mbok Sembleng yang berada di Dusun Saratan RT 003/RW 005, Desa Sejati, Giriwoyo, Wonogiri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Warung ini hanya buka dua kali dalam lima hari, yakni pada malam pasaran Pon dan Kliwon, dari pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.
Baca juga: Sejarah Kompyang, Roti Legendaris Langka yang Masih Eksis di Solo, Warisan Kuliner China Sejak 1563
Tukimin mengaku memilih hari-hari tersebut tanpa alasan khusus, selain pertimbangan lokasi warung yang cukup terpencil.
Dia khawatir jika dibuka setiap hari, warung tidak akan ramai.
Tapi nyatanya, meskipun hanya buka dua kali seminggu, pengunjung tetap membludak, bahkan mayoritas datang menggunakan mobil.
Warung ini tidak hanya menawarkan rasa, tapi juga pengalaman.
Pengunjung disuguhi atmosfer pedesaan yang kental—dari bangunan rumah kayu, ubin tanah liat, hingga dapur terbuka yang menggunakan tungku pawon dan kayu bakar.
Warung Mbok Sembleng menerapkan konsep open kitchen, di mana pengunjung bisa melihat langsung proses memasak makanan secara tradisional.
ni menjadikan kunjungan ke warung ini bukan hanya soal makan, tapi juga nostalgia dan penghargaan terhadap budaya kuliner leluhur.
(*)
Sejarah Soto Rumput Boyolali yang Legendaris, Asal-usul Namanya Unik, Bukan karena Berbahan Rumput |
![]() |
---|
Sejarah Sate Kelinci Bisa jadi Kuliner Khas Tawangmangu Karanganyar, Inisiatif Para Peternak |
![]() |
---|
Sejarah Ibu Basuki Bakery: Roti Legendaris Klaten Sejak 1995, dari Rumahan Kini Punya Banyak Cabang |
![]() |
---|
Sejarah Kroket : dari Kudapan Bangsa Eropa, Bisa jadi Sajian Wajib Hajatan di Solo Raya |
![]() |
---|
Sejarah Bubur Lemu, Kuliner Khas Solo yang Legendaris, Makanan Penting di Era Kasunanan Surakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.