10 Tahun Diterapkan Searah, Tinggal Menghitung Hari Jalan Prof Soeharso Solo Bakal Jadi Jalur 2 Arah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setelah 10 tahun menjadi jalan searah, jalan Prof Dr Soeharso, Laweyan, Kota Solo akan mulai uji coba aturan dua arah pada akhir bulan Juni 2025 ini.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad menerangkan uji coba tersebut akan dimulai usai pengerjaan konstruksi di jalan sepanjang 1,4 kilometer tersebut telah rampung.

Taufiq menambahkan bahwa proses persiapan termasuk pemasangan rambu lalu lintas juga telah rampung dikerjakan oleh pihaknya.

“Untuk pengerjaan konstruksi seperti perkerasan atau pembetonan jalan, pembangunan batas jalan dan sebagainya dikerjakan oleh DPUPR Solo, sementara kami (Dishub Solo menyiapkan perlengkapan lalu lintasnya, seperti rambu-rambu, PJU (penerangan jalan umum), dan sebagainya,” terang Taufiq, Kamis (19/6/2025).

Mulai diuji cobanya aturan dua arah di jalan Prof Dr Soeharso tersebut dikatakan Taufiq akan dimulai pada 26 Juni mendatang.

“Karena itu, kami berencana mulai menguji coba dua arah di jalan tersebut pada akhir bulan Juni 2025 ini, tepatnya 26 Juni 2025 karena tanggal tersebut sesuai kontrak awal berakhir,” lanjutnya.

Uji coba sendiri dikatakan Taufiq akan berlangsung selama sepekan mulai 26 Juni mendatang. Sementara itu, uji coba dikatakan Taufiq untuk mengevaluasi kelancaran lalu lintas dimana jalan tersebut selama 10 tahun diterapkan untuk satu arah.

Baca juga: Plus Minus Penerapan Aturan Dua Arah Jalan Prof Dr Soeharso Solo, Simpang Faroka Bakal Lebih Padat

“Yang dahulu, saat satu arah itukan traffic light hanya tersedia di sebelah utara atau di simpang Fajar Indah. Nah penerapan dua arah ini dibuat ada traffic light tambahan di sebelah selatan atau di simpang Faroka, makanya saat uji coba nanti kami perlu mengevaluasi durasi traffic light, titik PJU, dan rambu-rambu. Setelah itu, jika tidak ada kendala maka akan berlaku seterusnya,” kata dia.

Taufiq menuturkan bahwa untuk penerapan dua arah di jalan Prof Dr Soeharso, pihaknya melakukan penyesuaian seperti membagi ruas jalan dengan proporsi yang berbeda yakni dua ruas untuk arah selatan ke utara dan satu ruas untuk arah utara ke selatan.

Namun pembedanya menurut Taufiq adalah aturan kendaraan yang boleh melintas dan tidak. Dimana untuk arah selatan ke utara aturannya masih sama. Namun untuk arah utara ke selatan hanya boleh dilalui kendaraan dengan ukuran kecil.

“Karena untuk kendaraan yang dari timur ke barat, jalur yang digunakan yaitu Tugu Wisnu Manahan - Jl Ahmad Yani, dan lanjut ke barat. Sehingga kendaraan berat tidak boleh melintas di Jl Prof Dr Soeharso, hanya kendaraan pribadi. Tapi untuk kendaraan dari barat ke timur masih melintas di jalan tersebut dengan arah selatan ke utara,” pungkas dia.

(*)