SPMB Sukoharjo 2025
Kekurangan Siswa, SMP Negeri 3 Bendosari Sukoharjo Tak Terima Pendaftaran Murid Baru, Bakal Dilebur
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pendaftar tidak pernah melebihi sepuluh siswa tiap tahun ajaran.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Jarak yang terlalu dekat antara SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Bendosari menjadi salah satu penyebab utama rencana regrouping atau penggabungan sekolah yang akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo.
SMP Negeri 3 Bendosari selama ini kesulitan mendapatkan siswa baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pendaftar tidak pernah melebihi sepuluh siswa tiap tahun ajaran.
Lokasi sekolah yang hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari SMP Negeri 1 Bendosari yang dikenal sebagai sekolah favorit menyebabkan calon siswa lebih memilih mendaftar ke sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, Heru Indarjo mengatakan persaingan antar sekolah yang terlalu dekat secara geografis memengaruhi persebaran peserta didik.
"Calon siswa cenderung memilih sekolah yang lebih diminati masyarakat, sehingga sekolah lain kekurangan murid,” ungkap Heru, Kamis (19/6/2025).

Heru menyebutkan, berdasarkan hasil evaluasi dan masukan dari berbagai pihak, seperti guru, masyarakat, dan tokoh desa, Dinas Pendidikan memutuskan untuk tidak mengikutsertakan SMP Negeri 3 Bendosari dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
“Untuk tahun ini, SMP Negeri 3 tidak membuka penerimaan siswa baru. Kami sedang mengkaji opsi regrouping agar sumber daya sekolah bisa lebih optimal dan efisien,” katanya.
Baca juga: SPMB Tingkat SMP di Klaten, Sekolah Temukan Dugaan Manipulasi Domisili Kurang dari Setahun
Rencana regrouping ini tak hanya berlaku untuk SMP Negeri 3 Bendosari.
Dua sekolah negeri lainnya di wilayah Sukoharjo yakni SMP N 4 Nguter dan SMP N 3 Bulu juga dipertimbangkan untuk tidak membuka penerimaan siswa karena menghadapi kondisi serupa.
“Fokus kami adalah pemerataan kualitas pendidikan. Jika sekolah kekurangan siswa setiap tahun, maka efektivitas pembelajaran pun akan terganggu. Kami tidak ingin itu terus berlarut-larut,” jelas Heru.
Pelaksanaan SPMB untuk SMP negeri di Kabupaten Sukoharjo sendiri dijadwalkan berlangsung pada 24–26 Juni 2025.
Namun, dengan tidak ikut sertanya beberapa sekolah, calon peserta didik akan diarahkan ke sekolah-sekolah lain terdekat yang masih membuka pendaftaran.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.