Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Mogok Massal Sopir Truk Solo Raya

Susul Daerah Lain, Paguyuban Sopir Truk di Wonogiri Gelar Aksi Tolak Aturan ODOL

Paguyuban sopir truk di Wonogiri turut menggelar aksi penolakan rancangan undang-undang (RUU) angkutan barang zero over dimension overloading (ODOL)

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
TOLAK ODOL - Aksi damai sopir truk di Wonogiri menolak RUU ODOL, Jumat (20/6/2025) di sekitaran Tugu Pusaka Selogiri. Ada puluhan truk yang ikut dalam aksi itu, sebagian truk juga membawa spanduk bernada penolakan RUU ODOL yang belakangan ini ramai. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Paguyuban sopir truk di Wonogiri turut menggelar aksi penolakan rancangan undang-undang (RUU) angkutan barang zero over dimension overloading (ODOL) di sekitaran Tugu Pusaka Selogiri Jumat (20/6/2025). 

Ada puluhan truk yang ikut dalam aksi itu, sebagian truk juga membawa spanduk bernada penolakan RUU ODOL yang belakangan ini ramai.

Koordinator lapangan aksi damai itu, Sandi Bedor menjelaskan aksi damai itu dimulai sejak pukul 09.00. 

Menurut dia para sopir menolak RUU ODOL dimana menurut mereka ada hukuman penjara dan denda yang cukup besar jika sopir terjaring razia ODOL.

"Ini kan pidana dan denda, sopir itu berapa sih hasilnya satu kali PP (pergi-pulang). Sangat memberatkan bagi sopir, ibaratnya kan sopir kerja jujur," ujarnya.

Aksi damai sopir truk di Wonogiri menolak RUU ODOL
TOLAK ODOL - Aksi damai sopir truk di Wonogiri menolak RUU ODOL, Jumat (20/6/2025) di sekitaran Tugu Pusaka Selogiri. Ada puluhan truk yang ikut dalam aksi itu, sebagian truk juga membawa spanduk bernada penolakan RUU ODOL yang belakangan ini ramai.

Ia mengatakan terpal penutup bak truk yang dipasang menurutnya memiliki fungsi, diantaranya untuk melindungi muatan dari panas dan hujan.

Selain itu, juga mengantisipasi aksi kriminal seperti bajing loncat.

"Itu melindungi barang bawaan kita. Kalau muatannya kemasukan air, yang dikomplain kan juga sopirnya," katanya.

Baca juga: Rusak Ambulans di Tengah Demo ODOL Karanganyar, Pelaku Minta Maaf ke Relawan Ambulans se-Solo Raya

Ia mencontohkan biaya operasional seperti membeli solar dan membayar jalan tol satu kali mengantar barang dengan bayaran yang diterima tidak sesuai jika membawa barang sesuai dengan jumlah berat bruto (JBB).

"Makanya muatan kadang lebih. Misal beras bawa lebih dari JBB biar bisa mencukupi atau cucuk," paparnya. 

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved