Viral Pengantin Telantar di Pracimantoro
Viral Calon Pengantin Pracimantoro Wonogiri Tak Segera Dinikahkan, Keterbatasan Penghulu Jadi Sebab
Viral calon pengantin asal Kecamatan Pracimantoro disebut terlantar setelah tak kunjung dinikahkan karena tak ada penghulu di Kantor KUA Pracimantoro
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Viral calon pengantin asal Kecamatan Pracimantoro disebut terlantar setelah tak kunjung dinikahkan karena tak ada penghulu di Kantor KUA Pracimantoro, Senin (23/6/2025).
Kabar itu diunggah di salah satu grup di Facebook.
Dalam postingan itu, disebutkan jadwal menikah pasangan calon pengantin itu dilakukan pukul 10.00 WIB.
Namun dalam postingan itu disebut bahwa Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pracimantoro dan wakilnya malah tidak ada di kantor alias keluar.
Karena hal itu, pasangan calon pengantin menjadi terlantar karena tak kunjung dinikahkan meski sudah tiba di Kantor KUA.
Menanggapi hal itu, Kepala KUA Pracimantoro, Sutidjo mengungkapkan prosesi ijab kabul telah dibagikan kepada calon mempelai, termasuk pasangan yang disebut terlantar itu.
Selain itu, pada Senin (23/6/2025) jadwal pernikahan cukup banyak.
Sementara penghulu di KUA Kecamatan Pracimantoro hanya berjumlah 2 orang
"Jadwal sudah kami share sebelumnya. Kemudian saya juga Plt KUA Kecamatan Giritontro, tadi lebih awal-awal juga ada dua pernikahan disana, setelah itu baru di Pracimantoro," katanya.

Menurut dia, di hari ini ada 10 pernikahan di Kecamatan Pracimantoro.
Sementara itu, satu penghulu lain di KUA Pracimantoro juga merangkap tugas di Kecamatan Wuryantoro.
Pihaknya meminta maaf atas keterlambatan petugas dalam menikahkan calon pengantin yang berasal dari Dusun Jenar, Desa Pracimantoro itu.
"Mungkin memang karena masyarakat kan ingin dilayani dengan baik, nyuwun pangapunten karena agak terlambat. Mungkin setengah jam tadi terlambat," jelasnya.
Baca juga: Soal Aturan ODOL di Wonogiri, Penindakan Dipastikan Belum Diberlakukan
Pihaknya juga telah memberikan klarifikasi kepada pihak keluarga atas hal keterlambatan itu. Keterbatasan penghulu dan jarak antar wilayah juga menjadi kendala.
"Betul jadwalnya padat, di Pracimantoro ada 10, di Giritontro 2, jadi 12. Kalau secara normatif waktunya memang mepet. Kita upayakan," paparnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.