Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kirab Malam 1 Suro di Solo

Warga Kecewa Tak Boleh Masuk Ikut Rayahan Kirab Pusaka Jelang 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo

Sejumlah warga merasa kecewa tidak diperbolehkan masuk ke Pura Mangkunegaran untuk ikut rayahan dalam rangka Kirab Pusaka menjelang 1 Suro

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
MALAM 1 SURO - Sejumlah warga merasa kecewa tak diperbolehkan masuk ke Pura Mangkunegaran untuk ikut rayahan dalam rangka Kirab Pusaka menjelang 1 Suro, Kamis (26/6/2025). Padahal, sebelumnya warga bebas mengikuti tradisi rayahan yang diadakan tiap tahun ini. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah warga merasa kecewa tidak diperbolehkan masuk ke Pura Mangkunegaran untuk ikut rayahan dalam rangka Kirab Pusaka menjelang 1 Suro, Kamis (26/6/2025).

Petugas melarang mereka masuk beralasan karena mereka tak membawa undangan.

“Tadi alasannya karena tidak mempunyai undangan. Karena kita tidak bawa undangan tidak boleh masuk,” ungkap warga Sukoharjo, Eva (40).

Padahal, sebelumnya warga bebas mengikuti tradisi rayahan yang diadakan tiap tahun ini.

Mereka biasanya memperebutkan air bekas jamasan pusaka yang dipercaya memiliki nilai keberkahan.

“Kalau tahun-tahun dulu boleh. Iya (biasanya datang ikut rayahan),” tuturnya.

MALAM 1 SURO - Ilustrasi Udek-udek atau pembagian uang dari keluarga Pura Mangkunegaran kepada masyarakat yang datang dalam prosesi Malam 1 Suro. Sejumlah warga merasa kecewa tak diperbolehkan masuk ke Pura Mangkunegaran untuk ikut rayahan dalam rangka Kirab Pusaka menjelang 1 Suro, Kamis (26/6/2025).
MALAM 1 SURO - Ilustrasi Udek-udek atau pembagian uang dari keluarga Pura Mangkunegaran kepada masyarakat yang datang dalam prosesi Malam 1 Suro. Sejumlah warga merasa kecewa tak diperbolehkan masuk ke Pura Mangkunegaran untuk ikut rayahan dalam rangka Kirab Pusaka menjelang 1 Suro, Kamis (26/6/2025). (TribunSolo.com/Andreas Chris)

Ia pun mengungkapkan kekecewaannya.

Ia pun menyindir banyak tamu-tamu dari kalangan elit yang diperbolehkan masuk.

Baca juga: 5 Kebo Bule Kyai Slamet Jadi Penunjuk Jalan di Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo

Sementara mereka yang warga biasa justru dibatasi aksesnya.

“Ini tidak boleh benar-benar sangat kecewa. Harapannya karena ini hanya dilakukan kirab budaya nguri-uri budaya harusnya setahun sekali diperbolehkan. Tidak hanya yang kelihatan elit dan sugih. Kenapa warga biasa tidak diperbolehkan,” ungkapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved