Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Dian Sandi Tanggapi Isu Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka: Yang Percaya IQ-nya Rendah 70-79

Diduga ijazah tersebut dicetak menjelang Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu di Pasar Pramuka yang berlokasi di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat

TRIBUNSOLO.COM - Kabar tentang ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik mantan presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) diduga dicetak ulang di Pasar Pramuka, belakangan sedang menjadi sorotan.

Diduga ijazah tersebut dicetak menjelang Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu di Pasar Pramuka yang berlokasi di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Baca juga: Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Percaya Diri Eksepsi Tergugat Bakal Ditolak dan Sidang Dilanjutkan

Terkait viralnya kabar tersebut, Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi mengklaim orang-orang Indonesia yang percaya isu tersebut memiliki Intelligence Quotient (IQ) rendah.

"Jika ingin lihat siapa pemilik IQ 70-79 di Indonesia, lihat saja siapa2 orang yang percaya isu ijazah Pak Jokowi dicetak di Pasar Pramuka," tulisnya di akun X pribadinya @DianSandiU, dikutip Tribunnews pada Jumat (27/6/2025).

Pernyataan Dian Sandi di X itu menimbulkan pro dan kontra dari warganet.

Adapun, bersumber dari halodoc.com, tingkat IQ seseorang terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain: 70–79 (tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental), 80–90 (tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal atau disebut Dull Normal).

Kemudian, 91–110 (tingkat IQ normal atau rata-rata), 111–120 (tingkat IQ tinggi dalam kategori normal atau disebut Bright Normal), 120–130 (tingkat IQ superior), dan 131 atau lebih (tingkat IQ sangat superior atau jenius).

Awal Mula Dugaan Dicetak di Pasar Pramuka Mencuat

Sebelumnya, politikus senior PDIP, Beathor Suryadi mengungkapkan bahwa ijazah Jokowi pernah dicetak ulang secara buru-buru di Pasar Pramuka.

Karena pada saat itu, masih terdapat kekurangan dokumen yang harus segera dilengkapi untuk keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Cetak ulang itu menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012," ujarnya, dalam dialog program iNews Room, Rabu (18/6/2025).

Adapun, kata Beathor, pembuatan dokumen itu dirancang dalam pertemuan antara tim inti Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta di kawasan Cikini.

Dari pihak Solo ada tiga nama, yakni David, Anggit, dan Widodo, sedangkan dari kader PDIP DKI Jakarta, ada Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.

"Yang mencetak ijazah ke Pasar Pramuka cuma Widodo saja. Itu atas penjelasan Dani Iskandar, bahwa Widodo yang datang ke Pasar Pramuka untuk mencetak ijazah itu tahun 2012," bebernya.

Namun, Widodo yang disebut-sebut sebagai aktor kunci dalam dugaan pencetakan ini, kini menghilang sejak isu ijazah Jokowi diangkat dalam buku kontroversial karya Bambang Tri.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved