Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Karanganyar

Asal-usul Sendang Bejen di Mojogedang Karanganyar: Jejak Raden Mas Said, Airnya Dipercaya Berkhasiat

amanya adalah Sendang Bejen yang terletak di Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM
SEJARAH SENDANG BEJEN - Gapura petilasan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa yang menjadi akses masuk ke lokasi sendang Bejen, Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (27/7/2018). Begini asal-usul Sendang Bejen. 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, memiliki sebuah sendang yang memiliki kisah sejarah.

Namanya adalah Sendang Bejen yang terletak di Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.

Sendang Bejen bukan sekadar sumber mata air biasa.

Baca juga: Asal-usul Nama Desa Gedangan di Solo Baru Sukoharjo, Ada Kisah Rombongan Keraton Surakarta

Di balik kejernihannya, tempat ini menyimpan jejak perjuangan salah satu tokoh besar dalam sejarah perlawanan terhadap penjajah Belanda: Pangeran Raden Mas Said, atau yang lebih dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa.

Asal-usul Sendang Bejen

Sendang Bejen diyakini sebagai petilasan Pangeran Sambernyawa, tempat beliau menyepi, menyusun strategi, dan melatih pasukan dalam upaya menggempur pasukan VOC.

Kini, kawasan ini telah berkembang menjadi destinasi wisata spiritual dan sejarah, yang ramai dikunjungi dari berbagai penjuru daerah.

Memasuki kawasan Sendang Bejen, pengunjung langsung disambut udara sejuk dan rindangnya pepohonan yang telah berusia ratusan tahun.

Baca juga: Asal-usul Omah Londo di Gondang Sragen, Dulu jadi Rumah Dinas Pegawai Pabrik Gula

Suasananya tenang dan damai, membawa nuansa seperti di masa Kerajaan Majapahit.

Lokasi mata air sendang Bejen, Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (27/7/2018).
WISATA KARANGANYAR - Lokasi mata air sendang Bejen, Dusun Dawe, Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (27/7/2018). (TRIBUNSOLO.COM)

Gapura berwarna cokelat dari batu bata merah menjadi ikon khas kawasan ini.

Ornamen-ornamen kuno dan simbol-simbol budaya Jawa klasik mempertegas nuansa sejarah yang masih terasa kental.

Di dekatnya terbentang jembatan merah di atas area persawahan, menjadi spot favorit pengunjung untuk berfoto.

Pengunjung Sendang Bejen berasal dari berbagai daerah seperti Sragen, Klaten, Wonogiri, hingga Ngawi dan Bali.

Baca juga: Asal-usul Sendang Mbah Meyek di Bibis Kulon Solo, Konon jadi Tempat Pelarian Putri Keraton Pajang

Bahkan pondok pesantren ternama seperti Tebu Ireng Jombang juga pernah berkunjung.

Sebagian besar pengunjung datang dengan niat spiritual—memohon keberkahan, kesembuhan, atau kelancaran hajat tertentu seperti pencalonan dalam pemilu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved