Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Umbul Jolotundo di Klaten, Ada Kisah Tragis Roro Amis yang Terluka karena Sumpil

Tak hanya soal keindahan alam, Umbul Jolotundo juga menyimpan cerita legenda yakni Roro Amis.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunJogja.com
ASAL-USUL UMBUL - Suasana di Umbul Jolotundo Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beginilah Asal-usul Umbul Jolotundo yang memiliki mitos terkenal. 

Namun yang unik, tidak satu pun dari sumpil tersebut memiliki cangkang yang lancip seperti sumpil pada umumnya.

Semua sumpil di sini bercangkang tumpul.

Fenomena ini disebut-sebut tak lepas dari kisah tragis Roro Amis, putri seorang pertapa yang dahulu sering bertapa dan mandi bersama putrinya di Umbul Jolotundo.

Suatu hari, saat sedang mandi dengan menggunakan getek dari gedebog pisang, Roro Amis terpeleset dan kakinya tertancap sumpil lancip

Luka itu menyebabkan ia mengalami pendarahan hingga akhirnya meninggal dunia.

Sang pertapa yang kehilangan putrinya dalam kondisi tragis itu kemudian mengutuk semua sumpil di Umbul Jolotundo agar cangkangnya menjadi tumpul, agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca juga: Asal-usul Pemandian Air Panas Ngunut Sendang Panguripan di Sragen, Peninggalan Mataram Kuno

Kutukan itu, menurut kepercayaan warga, masih berlangsung hingga sekarang.

Tak hanya sumpil, legenda juga menyebut bahwa pohon pisang pantang ditanam di sekitar Umbul Jolotundo.

Larangan itu juga dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa Roro Amis yang meninggal akibat kecelakaan di atas batang pisang.

Kemudian, di sekitar umbul ditemukan batu tapak yang dipercaya sebagai Tapak Bima, arca, dan batu berhuruf Palawa.

Untuk informasi, Umbul Jolotundo berada di tepi Jalan Raya Klaten–Boyolali.

Dari arah Kota Klaten, pengunjung cukup mengikuti jalur ke arah Boyolali-Semarang.

 Sebelum memasuki wilayah Kecamatan Jatinom, plang penunjuk arah ke Umbul Jolotundo bisa ditemukan di sisi kanan jalan.

Cukup masuk sekitar 25 meter, kendaraan bisa langsung diparkir di area yang telah disediakan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved