Koperasi Merah Putih
Demi Tak Telat Datangi Peresmian Koperasi Merah Putih oleh Prabowo, Ratusan Kades Tidur di Sekolahan
Tidak boleh terlambat datang ke acara peresmian Koperasi Merah Putih di Klaten, ratusan Kades dari daerah lain harus menginapdi sekitar lokasi acara
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Aji Bramastra
Koperasi Desa Merah Putih merupakan proyek nasional di era Prabowo-Gibran.
Menteri Koperasi Budi Arie mengklaim, sebanyak 80.000 Koperasi Merah Putih di penjuru desa se-Indonesia sudah akan beroperasi di akhir tahun 2025.
Koperasi ini dibangun memakai dana APBD.
Tapi dana Koperasi Merah Putih dikabarkan bersumber dari plafon pinjaman bank, khususnya dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), bukan dari APBN.
Menurut Budi Arie, Koperasi Desa Merah Putih melayani simpan pinjam ke warga, sehingga bisa menghindari jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa.
Fungsi lain, Koperasi Desa Merah Putih akan mengelola gerai sembako, obat murah, apotek desa, kantor koperasi, unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, cold storage, dan distribusi logistik.
Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan pengatur regulasi, sementara koperasi sebagai badan hukum akan mengakses pembiayaan tersebut berdasarkan rencana usaha yang sudah disiapkan. (*)
Belum Sebulan Diresmikan di Klaten, Muncul Kekhawatiran Kopdes Merah Putih Ciptakan Kredit Macet |
![]() |
---|
Belum Ada Juknis, Para Kades di Karanganyar Diminta Tak Buru-buru Jalankan Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Koperasi Merah Putih di Jakarta Baru Beroperasi Penuh Oktober, 3 Bulan Setelah Diresmikan Presiden |
![]() |
---|
Kisah Koperasi Merah Putih di Sumenep, Sudah Ada Minta Pinjam Rp 100 Juta, Padahal Belum Ada Modal |
![]() |
---|
Baru Satu Desa yang Punya Tujuh Unit Usaha Koperasi Merah Putih di Boyolali, Desa Mana? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.