Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Senggol Jokowi yang Hadir di Kongres PSI, Roy Suryo: Mengaku Sakit tapi Bisa Teriak di Kongres

Roy Suryo menyindir Jokowi, ini terkait dia yang tak hadir pemeriksaan namun malah hadir di Kongres PSI.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
KOLASE FOTO. Jokowi dan Roy Suryo. Roy menyindir Jokowi yang tak hadir pemeriksaan Kasus Tudingan Ijazah Palsu namun malah hadir di Kongres PSI. 

TRIBUNSOLO.COM - Roy Suryo menyindir Jokowi soal dia yang tak hadir pemeriksaan kasus tudingan ijazah palsu di Polda Metro Jaya, Jakarta. 

Namun, Jokowi malah hadir di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Sabtu (19/7/2025) kemarin.

Dilansir dari Kompas TV, Roy melontarkan sindiran ini di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (23/7/2025). 

Dia mengatakan, Jokowi sebelumnya mengaku sakit saat pemeriksaan kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu di Jakarta. 

Jokowi tidak hadir karena disebut sedang pemulihan. 

Terkait ini, Roy menyebut Jokowi harusnya jujur. Apalagi kini penanganan kasus ijazah palsu sudah naik statusnya ke penyidikan.

"Kita harus teriakkan kepada orang-orang harus jujur. Ada orang yang tidak jujur, ngakunya sakit tapi masih bisa teriak-teriak di kongres," kata Roy Suryo dalam acara deklarasi bertemakan 'Tolak Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, Lawan Kezaliman Rezim Jokowi' di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (23/7/2025), dilansir Kompas TV.

Partai Bukan Milik Keluarga

Joko Widodo mengungkapkan keyakinannya bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan tumbuh menjadi partai besar dan kuat di masa depan.

Ia menilai, struktur kepemilikan dan semangat kolektif yang dibangun PSI menjadi fondasi penting menuju hal tersebut.

“Saya yakin akan menjadi partai yang besar, partai yang kuat,” ujar Jokowi dalam Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025).

Menurut Jokowi, salah satu langkah penting yang sudah dilakukan PSI adalah menjadikan diri sebagai partai super Tbk.

“PSI sudah memilih menjadi partai super Tbk. Artinya, saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, seluruh anggota, seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elit, tidak ada kepemilikan keluarga,” jelasnya.

Baca juga: PSI Wujudkan Gagasan Jadi Partai Super Terbuka, Jokowi: Saya Yakin Akan Jadi Partai Besar

Dengan sistem kepemilikan seperti itu, Jokowi menekankan bahwa setiap kader memiliki tanggung jawab dan rasa kepemilikan yang sama terhadap partai.

“Semua memiliki saham yang sama. Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader, bersama-sama ikut membesarkan partai karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved