Koperasi Merah Putih
Koperasi Merah Putih di Jakarta Baru Beroperasi Penuh Oktober, 3 Bulan Setelah Diresmikan Presiden
Koperasi merah putih di Jakarta akan beroperasi penuh pada Oktober mendatang.
Penulis: Tribun Network | Editor: Ryantono Puji Santoso
Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) adalah koperasi multiguna yang didirikan di tingkat desa/kelurahan dengan model pelayanan ekonomi yang menyentuh kebutuhan dasar warga.
Fungsi Utama Kopdes Merah Putih
1. Memutus mata rantai tengkulak dan rentenir
Petani dan pelaku UMKM desa bisa langsung menjual hasil produksinya ke koperasi dengan harga yang adil, tanpa harus melewati tengkulak.
2. Mengurangi ketergantungan pada pinjol ilegal
Koperasi menyediakan skema pinjaman bergulir dengan bunga ringan atau tanpa bunga, memutus ketergantungan warga pada pinjaman online berisiko tinggi.
3. Distribusi sembako murah
Koperasi akan menjual sembako dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga lebih rendah, karena membeli langsung dari distributor besar atau pemerintah.
4. Mendorong kewirausahaan desa
Kopdes juga bisa membuka unit usaha, seperti toko bangunan, warung kopi desa, hingga jasa logistik lokal, sesuai potensi wilayah masing-masing.
Serahkan Surat Badan Hukum
Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Koperasi Merah Putih di Klaten.
Ini tepatnya di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).
Pada momen ini, Presiden menyerahkan langsung surat badan hukum untuk 5 Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan.
Berikut 5 Koperasi yang mendapat surat badan hukum:
- Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bentangan
- KDMP Ceper
- KDMP Tambak Karangdowo di Kabupaten Klaten.
- KDMP Sumbung Kabupaten Boyolali
- Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Banyuanyar Banjarsari Solo
Penyerahan, diterima langsung oleh perwakilan masing-masing Ketua Koperasi.
Penjelasan Koperasi Merah Putih
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, atau disingkat KDMP merupakan ide dari Presiden Prabowo.
Adanya koperasi ini untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat lokal lewat koperasi yang berbasis desa atau kelurahan.
Akses dari koperasi ini yakni:
- Penjualan Sembako
- Penjualan Pupuk
- Sarana pertanian
- Simpan pinjam
- Logistik
Ini seperti yang diungkapkan Kepala Desa (Kades) Purwabasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Yuni Nugroho atau yang karib disapa Kades Hoho.
Hoho menyebut, dia telah menyiapkan skema integrasi antara BUMDes dan koperasi untuk mendukung petani.
Dia akan fokus ke pengadaan pupuk dan obat-obatan, pembelian hasil panen, hingga penyimpanan di lumbung desa agar dapat dijual saat harga naik.
"Jadi nanti yang untuk petani, pupuk, obat-obatannya dikasih. Hasil panennya dibeli, disimpan di lumbung. Pada saat paceklik dijual, pasti ada untung," tambahnya.
Adapun unit usaha koperasi yang akan dikembangkan di Desa Purwabasa antara lain toko pertanian, suplai pakan ternak, hingga mendukung peternakan ayam petelur milik BUMDes yang sudah berjalan.
Ada beberapa tujuan dari hadirnya kopdes merah putih:
- Ketahanan pangan dan ekonomi desa
- Layanan kesehatan murah
- Inklusi keuangan
- Memotong rantai suplai
Momen Bersejarah
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menegaskan bahwa peresmian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) oleh Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, pada Senin (27/7/2025), menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Klaten.
Hamenang menyebut bahwa peristiwa ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah pembangunan ekonomi desa di Klaten.
“Sangat menjadi sejarah,” tegasnya.
“Maka dari itu kemarin pada saat diskusi rapat terakhir sempat prasasti peresmian akan dihapus tapi kami ngotot kami minta tetap harus ada prasasti, karena ini sebagai sejarah kebijakan Bapak Prabowo, Kopdes Merah Putih pertama kali dicanangkan di Kabupaten Klaten,” lanjutnya.
Menurut Hamenang, pencanangan KDMP langsung oleh Presiden menjadi sinyal kuat untuk mendorong kemajuan desa.
Ia menyebut Klaten memiliki 391 desa dan 10 kelurahan yang berpotensi besar untuk dikembangkan.
“Tentu saja bisa melihatkan perekonomian yang ada di desa karena realitasnya Kabupaten Klaten ini ke depan bisa maju karena desa,” katanya.
“Caranya ada dua, satu BUMDes, yang kedua Kopdes. Alhamdulillah BUMDes sudah banyak yang jalan. Tinggal bagaimana yang hari ini belum jalan BUMDes-nya bisa berjalan melalui Kopdes,” jelasnya.
Hamenang juga menyatakan keyakinannya bahwa keberhasilan Kopdes akan bergantung pada keseriusan para pemangku kepentingan di tingkat desa.
Baca juga: Klaten Pushbike Fun Race Meriahkan Hari Jadi ke-221 Klaten, Bupati Hamenang: Wadah Positif Anak
“Tidak ada kata pesimis, harus optimis. Pasti yang namanya berkegiatan itu ada kendala, yang namanya usaha itu ada hambatan. Tapi insyaallah kalau kita teguh pendirian, visinya jauh, fokus pasti sukses,” tuturnya.
“Seperti juga BUMDes, banyak yang sukses tapi ada juga yang gagal. Tinggal bagaimana kemudian keseriusan dari stakeholder yang ada di desa untuk menyeriusi program dari pusat ini,” tambahnya.
Meskipun yang dicanangkan secara simbolis hanya satu koperasi, Hamenang menyebut sudah ada banyak koperasi yang berjalan dan akan dipetakan sesuai bidang masing-masing untuk menjadi percontohan.
“Kalau yang dicanangkan kan ini satu ya, tapi realitasnya sudah cukup banyak. Nanti tinggal kita petakan mana yang bergerak di bidang pertanian, di bidang wisata, mana yang kemudian berkaitan dengan hasil-hasil bumi dan lain sebagainya. Baru nanti kita jadikan role model untuk kemudian disebarkan ke 401 Desa/Kelurahan,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Tengah tentang pentingnya pengawasan terhadap koperasi, Bupati Klaten menjelaskan bahwa pihaknya telah diberi mandat langsung oleh pemerintah pusat.
“Kebetulan kami Bupati-Wali Kota se-Indonesia ini dijadikan Kasatgas sehingga nanti kami ini bertanggung jawab secara langsung untuk kemudian melalui camat, ke kepala desa untuk mengawasi Kopdes-Kopdes ini agar benar-benar terbentuk dan berjalan sehingga tidak berhenti hanya di seremonial saja begitu,” jelasnya.
Di akhir, Hamenang mengajak seluruh pengurus koperasi dan pemerintah desa untuk memanfaatkan momentum ini demi kemandirian desa.
“Ini adalah momentum yang baik, momentum yang pas bagaimana kemudian desa bisa menjadi mandiri, desa menjadi sukses,” ujarnya.
“Manfaatkan momentum ini, program ini muncul hari ini, kita belum tahu nanti apakah akan ada kemudahan-kemudahan di masa-masa mendatang. Mumpung ada kemudahan, mumpung ada bantuan dari pemerintah pusat, manfaatkan semaksimal mungkin agar menjadi desa-desa diuntungkan dengan adanya program ini,” lanjutnya.
“Jangan sampai kita menyesal di belakang. Karena menyesal tidak ada di depan, tapi adanya di belakang," pungkasnya. (*)
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dengan judul Sudah Diresmikan Prabowo, Koperasi Merah Putih di Jakarta Baru Beroperasi Oktober 2025, Kok Bisa? dan TribunSolo.com
Belum Sebulan Diresmikan di Klaten, Muncul Kekhawatiran Kopdes Merah Putih Ciptakan Kredit Macet |
![]() |
---|
Belum Ada Juknis, Para Kades di Karanganyar Diminta Tak Buru-buru Jalankan Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Kisah Koperasi Merah Putih di Sumenep, Sudah Ada Minta Pinjam Rp 100 Juta, Padahal Belum Ada Modal |
![]() |
---|
Baru Satu Desa yang Punya Tujuh Unit Usaha Koperasi Merah Putih di Boyolali, Desa Mana? |
![]() |
---|
Koperasi Merah Putih di Sragen: Sudah Diresmikan Presiden Prabowo, Ada yang Belum Punya Unit Usaha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.