Asal-usul Umbul Tirto Mulyo Boyolali : Bekas Pemandian Selir Raja yang Airnya Diyakini Berkhasiat

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Umbul Tirto Mulyo di Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, bukan sekadar destinasi wisata air biasa. 

Di balik kesegaran airnya, tersimpan kisah sejarah dan mitos yang telah dipercaya turun-temurun oleh masyarakat.

Umbul yang dikelilingi tembok bata bergaya keraton lengkap dengan gerbang klasik itu, diyakini dulunya merupakan tempat pemandian khusus selir-selir Raja Kasunanan Surakarta. 

Baca juga: Asal-usul Sendang Semurup di Juron Nguter Sukoharjo, Dipercaya Tempat Persinggahan Ratu Kalinyamat

Suasana sekitar umbul pun terasa teduh, seolah membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan kerajaan Jawa.

Mitos paling populer dari Umbul Tirto Mulyo adalah khasiat airnya yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Banyak pengunjung dari berbagai daerah datang dengan harapan memperoleh kesembuhan.

“Terapi punggung, biasanya orang tua, kemudian penderita stroke juga banyak yang datang, karena dipercaya air di sini bisa digunakan untuk terapi,” kata Tri Joko Purnomo, pengelola Umbul Tirto Mulyo, Jumat (25/7/2025) lalu.

Baca juga: Asal-usul Umbul Buto Kedungan Klaten : di Dasar Kolam Ada 4 Patung Kepala Buto

Salimin (64), warga Kecamatan Ngemplak, salah satu pengunjung rutin, mengaku sudah merasakan manfaatnya.

“Saya dulu sering sakit pinggang dan kalau jalan agak susah. Teman menyarankan mandi di sini, awalnya saya tidak percaya. Tapi setelah tiga kali berendam, badan rasanya lebih ringan dan sakit berkurang,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia pun kini menjadikan Umbul Tirto Mulyo sebagai tujuan rutin setiap akhir pekan.

 “Selain badannya terasa segar, hati juga jadi tenang. Airnya jernih sekali dan rasanya beda dengan kolam biasa,” tambahnya.

Asal-usul Umbul Tirto Mulyo

Umbul Tirto Mulyo mulai dikenal luas sejak masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono X (PB X), yang bertahta pada tahun 1866 hingga 1939.

Dikisahkan bahwa sang raja kerap mengunjungi umbul ini di hari-hari tertentu, terutama menjelang bulan Ramadan untuk padusan, ritual penyucian diri, atau melakukan tirakatan, semacam meditasi dan perenungan spiritual.

Baca juga: Kebun Rania : Ikhtiar Ibu Muda di Boyolali Ajak Anak-anak Baca Buku & Bermain Permainan Tradisional