Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Makam Belanda di Sragen

Jejak Tuan Kripel, Petinggi Pabrik Serat Nanas Asal Belanda di Sragen, Nisan Makamnya Kini Raib

Di lokasi tersebut, pernah berdiri makam seorang petinggi pabrik serat nanas asal Belanda, yang disebut warga sebagai Tuan Kripel.

TribunSolo.com/ Septiana Ayu
MAKAM BELANDA - Potret area pemakaman Belanda di Dukuh Gempol, Desa/Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jumat (1/8/2025). Terungkap sosok pria Belanda yang disemayamkan di lokasi tersebut. 

Namun, menurut Sutikno, bangunan itu bukan makam, melainkan sekadar tugu kenangan. Ia pun mengaku tidak ingat apa yang pernah tertulis pada permukaan tugu tersebut.

“Bukan makam, kalau makamnya ada di sekitar tugu tersebut, ada 4 atau 5 makam,” ujarnya.

Sutikno juga menjelaskan silsilah keturunannya.

Dari pernikahan antara Tuan Kripel dan istrinya yang asli Jawa, lahirlah seorang anak perempuan bernama Yatin, yang kemudian menikah dan memiliki empat anak. Anak pertama Yatin adalah ibu dari Sutikno. 

Kini, dari generasi ke generasi, ciri-ciri fisik warisan darah Belanda masih terlihat di keluarga ini.

“Saya dan adik saya rambutnya pirang. Orang-orang sini sering memanggil kami ‘Londo’, artinya orang Belanda,” ujarnya sambil tersenyum.

Kisah Tuan Kripel dan makamnya juga dikuatkan oleh Siswo Sudarto (79), warga setempat yang sejak kecil telah mengenal kompleks makam tersebut.

Menurutnya, dulunya ada lima makam Belanda di kawasan itu, lengkap dengan nisan-nisan marmer.

Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian nisan hilang karena diambil orang.

“Dulu kalau tidak salah ada 5 makam Belanda disini, ada yang sudah hilang juga, karena batu marmernya diambil orang,” terang Siswo.

Ia juga menyebut, saat dirinya masih kecil, makam-makam itu sudah ada, meskipun saat itu kondisinya masih jauh lebih utuh dibanding sekarang.

“Kalau saya makam siapa saja saya tidak ingat, waktu saya kecil sudah dibangun makam ini,” ujarnya.

Selain pabrik serat nanas, menurut warga, di kawasan Dukuh Gempol juga pernah berdiri pabrik kopi. Namun, jejaknya kini bahkan lebih samar.

“Pabrik kopi disini sudah tidak ada, sudah dibuat rumah warga, dulu masih ada bekasnya, kalau sekarang itu dipakai pemilik rumah untuk fondasi rumah,” jelas Sutikno.

Sementara itu, pabrik serat nanas yang dipimpin Tuan Kripel dulunya berada di Desa Blimbing, tepatnya di sebelah barat lapangan desa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved