Fakta Menarik Tentang Klaten
Sejarah Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten yang Digelar Setiap Bulan Safar, Ada Kirab Gunungan Apem
Dengan tradisi ini, juga sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki yang diberikan Allah tuhan yang maha esa.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Rifatun Nadhiroh
Usai sambutan, dilakukan doa, serta pasrah tinampi dari pembuat apem ke Camat Agus Sunyata.
Kirab dilakukan kurang lebih berjarak 1 km, dengan melibatkan banyak elemen masyarakat.
Baca juga: Bupati Hamenang Bahas Masa Depan Klaten Bareng Mahasiswa di Forum Diskusi KMK
Warga Jatinom dan sekitarnya terlihat memadati sekitar jalan utama yang menjadi lokasi rute kirab.
Setibanya di Masjid Gedhe Jatinom, gunungan apem itu lalu dilakukan serah terima kepada pengelola pelestari peninggalan kyai Ageng Gribig (P3KAG) di teras masjid.
Apem itu nantinya akan disebarkan pada besok setelah Jumat atau yang juga dikenal sebagai sebaran apem Jatinom di Amphitheater.
Sejarah Yaa Qawiyyu
Tradisi Yaa Qawiyyu ini berawal dari Ki Ageng Gribig yang pulang setelah menunaikan ibadah haji di kota Mekkah.
Ki Ageng Gribig adalah ulama besar di daerah Klaten dan sekitarnya yang berperan menyebarkan Islam.
Ketika Ki Ageng Gribig pulang dari menunaikan ibadah Haji, ia membawa oleh-oleh berupa kue apem dan akan dibagikan kepada saudara, murid, dan tetangganya.
Namun, oleh-oleh yang dibawa Ki Ageng Gribig tidak cukup, ia kemudian meminta keluarganya untuk membuat kue apem untuk dibagikan.
Sejak 1589 Masehi atau 1511 Saka, Ki Ageng Gribig selalu membagi-bagikan apem kepada orang-orang di sekitarnya.
Mulai saat itulah, Ki Ageng Gribig mengamanatkan kepada masyarakat Jatinom, Klaten, untuk memasak sesuatu sebagai sedekah kepada masyarakat yang membutuhkan.
Amanat Ki Ageng Gribig inilah yang kemudian mengawali tradisi Yaqowiyu.
Hingga kini tradisi tersebut masih dilestarikan oleh warga Jatinom Klaten.
(*)
Sejarah Tradisi Bersih Sendang Sinongko di Desa Pokak Klaten, Wujud Syukur Warga untuk Hasil Panen |
![]() |
---|
Asal-usul Desa Melikan di Klaten: Namanya dari Sunan Pandanaran, Kini jadi Sentra Kerajinan Gerabah |
![]() |
---|
Kenapa Banyak Umbul di Klaten? Berkah dari Gunung Merapi, Begini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Asal-usul Umbul Brondong di Klaten Jateng, Dulu Cuma Tempat Mandi dan Cuci Sebelum Jadi Wisata |
![]() |
---|
Asal-usul Kawasan Ngupit : Konon Merupakan Desa Tertua di Indonesia, Cikal Bakal Kabupaten Klaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.