Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polemik Pelantikan Pejabat BUMD Boyolali

5 Fakta Bupati Boyolali Lantik DPO Dugaan Korupsi Jadi Dirut BUMD, Kejari Wonogiri Sebut DPO Saksi

Penetapan Iwan sebagai Daftar pencarian orang (DPO) Kejari Wonogiri itu pun pernah ditulis salah satu surat kabar di Solo.

Tribun Solo / Tri Widodo
BERFOTO BERSAMA. Iwan Marwanto (ketiga dari kanan) saat foto bersama Bupati Boyolali Agus Irawan (ketiga dari kiri) usai dilantik sebagai Direktur Utama Pudam Tirta Ampera Boyolali, Selasa (19/8/2025). Pelantikan ini tuai polemik karena diduga Iwan Marwanto DPO Kejari Wonogiri. 

4. Alasan Dipilih Iwan Marwanto

Bupati Boyolali Agus Irawan mengungkap alasan dipilihnya Iwan Marwanto.

Hal ini berdasarkan dari hasil Panitia Seleksi memunculkan hasil Iwan jadi yang terbaik.

"Bahwa memang dari hasil seleksi untuk Direktur utama yang ada di Pudam (Perusahaan Umum Daerah Air Minum), pak Iwan lah yang terbaik dari hasilnya," jelas Bupati Agus. 

5. Dianggap Langkah yang Ceroboh

Aktivis masyarakat anti korupsi, Basori Rohmad secara terbuka mengkritisi keputusan tersebut. 

Mantan sekertaris PSI Boyolali itu justru menyayangkan langkah Bupati Agus Irawan yang tetap melantik Iwan, meski rekam jejaknya masih menuai sorotan publik.

“Kami menyayangkan orangnya Bupati itu pada akhirnya dilantik juga. Padahal dilihat dari rekam jejaknya, Iwan Marwanto masih menjadi DPO Kejaksaan Negeri Wonogiri atas dugaan kasus korupsi di sana,” tegas Basori, Selasa (20/8/2025).

Menurutnya, keputusan itu telah menimbulkan kekecewaan masyarakat Boyolali

Pasalnya, publik berharap kepemimpinan baru Bupati Agus mampu menghadirkan perubahan dan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih.

“Bupati yang diharapkan membawa perubahan justru melakukan kecerobohan dengan memilih orang yang masih diduga bermasalah hukum menjadi orang nomor satu di PDAM Boyolali,” imbuhnya.

Basori juga menilai, seolah-olah tidak ada figur lain yang lebih bersih dan berintegritas untuk menduduki jabatan strategis di BUMD.

“Kasihan juga posisi Bupati yang kini seperti jadi bamper bagi orang yang masih berurusan dengan hukum. Pertanyaannya, apakah perubahan yang diinginkan masyarakat Boyolali bisa benar-benar terwujud?” pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved