Berita Karanganyar Terbaru

Tawangmangu Sepi, Tapi Alun-alun Karanganyar Tetap Ramai

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin
Editor: Agil Trisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Alun-alun Karanganyar saat Pemberlakukan Gerakan Jateng di Rumah Saja, Sabtu (6/2/2021)

Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, juga menambahkan bahwa selain akibat program Jateng di Rumah Saja, wilayahnya mengalami penurunan kunjungan juga karena tebalnya kabut yang menyelimuti.

"Sebenarnya tidak ada larangan untuk berwisata, namun karena ada surat edaran dan juga cuaca kabut tebal yang membuat wisatawan jadi enggan," jelasnya.

Jalan Solo-Tawangmangu di Cemoro Kandang diselimuti kabut tebal, Sabtu (6/2/2021) (TribunSolo.com/Irfan Al Amin)

Pasar Tawangmangu Sepi

Kebijakan Jateng di Rumah Saja yang dimulai sejak Sabtu (6/2/2021) berdampak signifikan pada area wisata Tawangmangu di Karanganyar.

Salah satu area yang paling terdampak adalah Pasar Tawangmangu yang mengalami penurunan pengunjung.

Penurunan pembeli tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pedagang di pasar tersebut.

Salah satunya oleh pedagang buah-buahan dan oleh-oleh, Supriyani (41) yang mengeluhkan penurunan omset dagangannya.

Dirinya menyebut pada hari biasa, omset dagangannya bisa mencapai jutaan rupiah.

"Kalau hari biasa saya bisa meraih omset hingga Rp 3 juta dalam sehari," katanya.

"Namun hari ini sepertinya jauh dari angka itu, dari tadi masih sepi yang beli," ungkapnya.

Heboh Pasar di Karanganyar Tutup 2 Hari : Bukan karena Jateng di Rumah Saja, Tapi Pedagang Positif

Sabtu-Minggu Aksi Jateng di Rumah Saja, Bupati Karanganyar Ingatkan PPKM Tetap Berlaku, Tak Lenyap

Detik-detik PN Karanganyar Ricuh, Gas Air Mata Bikin Ratusan Pesilat PSHT Lari Tunggang Langgang

Lihat Ratusan Massa PSHT vs Polisi Bentrok, Warga Karanganyar Ketakutan, Langsung Tutup Pintu

Supriyani berkilah bahwa dirinya berjualan bukan karena ada unsur membandel dengan anjuran pemerintah untuk di rumah saja.

Namun demi memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terus berjalan.

"Kalau saya di rumah saja, kebutuhan hidup keluarga siapa yang memenuhi, kan tidak ada subsidi," keluhnya.

Sebelumnya Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyatakan bahwa tidak mewajibkan para pelaku usaha untuk menutup tokonya selama masa Jateng di Rumah Saja.

"Itu hukumnya sunah muakad," kata Juliyatmono.

Pengunjung membeli pisang dari pedagang di Pasar Gede Kota Solo, Kecamatan Jebres, Sabtu (6/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya)
Halaman
1234

Berita Terkini