Disamping itu, ia mengaku dirinya ternyata adalah seorang Guru SMK di salah sekolah swasta di Klaten.
"Harapan orang tua, jangan sampai tanah kampung halaman di bagi-bagi ke orang lain," ujarnya.
Ia pun mengaku tempat yang ditinggalinya banyak warisan dan bahkan dirinya telah berinvestasi di tanah kebun rumah yang terdampak.
"Ada pohon jati ada mengelola kebun, ada kolam lele dan tanaman-tamanan untuk masa depan," ujarnya.
Baca juga: Ada Pintu Exit Tol Solo-Jogja di Klaten, Pedagang Roti Bakar: Semoga Dagangan Saya Jadi Laris Manis
Baca juga: Ini Sosok Satpam Jadi Milyader Baru di Klaten, Tajir Melintir Dapat Uang Ganti Rugi Tol Solo-Jogja
"Setiap lahan ada cerita, nanti ke depan kami juga belum tahu akan diratakan atau dibuat jalan layang," tambahnya.
Ia mengaku kerugian yang ia dapatkan, rumahnya, warungnya, dan gudang bengkel nanti akan digusur.
Meskipun demikian dirinya sampaikan dengan adanya ini ke depan akan merubah banyak jalan hidupnya.
"Adanya proyek jalan tol ini berdampak kepada jalan hidup dan kelangsungan hidup saya," katanya.
"Nanti saya bagaimana istri saya jualan lagi, tinggal dimana dan kebun kebun ini diganti berapa kan semuanya dari awal lagi," tandasnya.
Luapkan Isi Hati
Tinggal menunggu waktu, sawah hingga permukiman warga di puluhan desa di Kabupaten Klaten tergilas proyek tol Solo-Jogja.
Ada yang biasa-biasa saja, ada juga yang berat meninggalkannya meski sudah mendapatkan ganti rugi karena alasan kenangan.
Ini yang dialami warga di Dukuh Jetis RT 12 RW 05, Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
Bahkan demi meluapkan perasaan hatinya, ada Untung Raharjo (47) membuat replika tandem roller atau setum bertuliskan 'Selamat Tinggal Rumah Kenangan' dan 'Selamat Datang Tol Jogja Solo'.
Baca juga: Delapan Desa di Jogonalan Lenyap Tergusur Tol Solo-Jogja, Tak Hanya Rumah, Sekolah & Masjid Pindah
Baca juga: Imbas Tol Solo-Jogja Terjang Ratusan Hektare Sawah Penghasil Beras Pulen di Klaten, Ini Kata Pemkab
Apa pesan yang akan disampaikan Untung?