Berita Karanganyar Terbaru

Masih Pandemi Corona, Takbir Keliling Dilarang di Karanganyar, Nekat Siap-siap Kena Tilang

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Petugas kepolisian dari direktorat lalu lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyosialisasikan penerapan sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) untuk kendaraan roda dua atau motor di Simpang Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020). Untuk saat ini sistem ETLE untuk pengendara sepeda motor fokus pada penindakan tiga pelanggaran, yakni penggunaan helm, menerobos traffic light, dan melanggar marka jalan. Penerapan aturan tersebut telah resmi diberlakukan mulai Sabtu (1/2/2020).(

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Takbir keliling di Karanganyar resmi dilarang oleh Pemerintah demi mencegah kerumunan yang dikhawatirkan berdampak pada penularan Covid-19. 

Demi mendukung kebijakan itu, pihak Polres Karanganyar siap melakukan patroli dan menindak siapapun yang melanggar. 

KBO Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Anggoro Wahyu S mengatakan, pihaknya tidak akan segan-segan menilang kendaraan yang menggelar takbir keliling. 

Baca juga: Apesnya Rombongan Pemudik yang Sembunyi di Balik Terpal Truk : Sopir Ditilang, Penumpang Dipulangkan

Baca juga: Nekat Mudik Pada Lebaran 2021, Sanksi Tilang Menanti Bagi Sopir Travel Pengantar

"Tidak ada takbir keliling, kalau mau takbiran di rumah atau di masjid saja," katanya kepada TribunSolo.com pada Selasa (11/5/2021). 

"Kalau nekat pertama kami akan beri peringatan dan disuruh untuk putar balik," tegasnya. 

"Namun bila masih membandel, kendaraan akan kami tilang bahkan kami amankan," imbuhnya. 

Anggoro juga menjelaskan, bahwa takbir keliling dilarang selain karena Covid-19, juga kekhawatiran akan terjadinya pelanggaran lalu lintas. 

Baca juga: Pakai Knalpot Brong, Puluhan Sepeda Motor Diamankan Polsek Pasar Kliwon : Langsung Ditilang

"Kami khawatir terjadi pelanggaran lalu lintas, seperti kendaraan truk bak yang diisi orang, knalpot brong dan lainnya," terangnya.

Dirinya menuturkan patroli takbir keliling akan dilakukan tepat pada pukul 18.30 WIB. 

"Nanti akan kami awali dengan apel bersama semua personil," jelasnya.

Sukoharjo Larang Takbir Keliling

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo telah mengeluarkan aturan terkait pelaksanaan hari raya Idul Fitri 1442 H. 

Menurut Bupati Sukoharjo Etik Suryani, pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengatur kegiatan saat hari raya idul fitri. 

Dalam SE tersebut, kegiatan takbir keliling bakal dilarang dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Gibran Ungkap Bakal Sungkem ke Presiden Jokowi, Tapi Secara Virtual

Baca juga: Dukung Larangan Mudik, Pemuda Sukoharjo Rilis Lagu ‘Ojo Mudik Disik’, Ada Spiderman Gagal Pulkam

"Takbir keliling tidak boleh, bolehnya di masjid dan musala," katanya, Minggu (9/5/2021).

Selain itu, kegiatan salat Id juga belum bisa dilaksanakan di lapangan terbuka. 

Pemkab Sukoharjo masih memberlakukan pelaksanaan salat Id seperti tahun lalu. 

"Untuk Salat Id, di masjid atau masing-masing di dekat rumah," ujarnya. 

Pelaksana salat Id di Masjid harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan pembatasan jumlah warga yang melakukan salat yakni 50 persen dari kapasitas. 

Baca juga: Viral Siasat Unik Pemudik Kelabui Petugas Hingga Bisa Lolos Penyekatan, Ternyata Begini Triknya

Hal ini untuk mengantisipasi kerumunan, dan mencegah penyebaran Covid-19. Bilamana ada penyebaran Covid-19 saat salat Id, maka akan memudahkan petugas medis dalam melakukan tracing. 

Setelah melaksanakan salat Id, Pemkab Sukoharjo juga melarang kegiatan open house

Bahkan, Bupati sendiri tak akan menggelar open house usai salat Id. 

"Ya, ini tahun kedua rumah dinas Bupati tak mengadakan open house," kata dia. 

Baca juga: Apa Kabar Dani yang Ajak Anak Istri Mudik Jalan Kaki? Sempat Ditumpangin Mobil, Lalu Menghilang

Bupati berharap masyarakat bisa memahami kebijakan yang diambil oleh Pemkab Sukoharjo ini. 

Pasalnya, kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo masih cukup tinggi. 

"Kita harap, pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir, agar aktivitas masyarakat kembali normal," pungkasnya.

Dukung Tidak Mudik

Tokoh pemuda asal Sukoharjo, Agus Widanarko bersama istinya, Pipit Nawang merilis sebuah lagu yang bersinggungan dengan masa larangan mudik yang diterapkan pemerintah.

Lagu tersebut berjudul ‘Ojo Mudik Disik’ yang dirilisnya di kanal youtube Danar Agus Widanarko, Minggu (9/5/2021). Itu merupakan lagu kedua yang dibawakannya. Lagu pertamanya berjudul ‘Do Manuto’.

Pria yang akrab disapa Danar tersebut mengatakan lagu ‘Ojo Mudik Disik’ merupakan hasil kreasi cipta musisi Mr Jepank.

"Lagu Ojo Mudik Disik ini diciptakan Mas Jepank, dulu dia gitarisnya almarhum Didi Kempot," kata dia kepada TribunSolo.com, Minggu (9/5/2021).

Menurutnya, lagu tersebut dirilis untuk mendukung program pemerintah untuk tidak mudik saat lebaran 2021 ini. 

Itu karena kasus Covid-19 di Solo Raya khususnya di Sukoharjo masih cukup tinggi. 

Baca juga: Viral Pengendara Motor Masuk Tol Diduga Mau Mudik, Ternyata Begini Kejadian Sebenarnya

Baca juga: Nekat Mudik, 10 Orang Terciduk Sembunyi di sela-sela Motor yang Diangkut Truk di Gerbang Tol Cikupa

Selain itu, menurut Danar, dengan lagu ini bisa diharapkan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan cara yang lebih unik.

"Di dalam video klipnya kita ambil sejumlah ikonik di yang ada di Solo dan Sukoharjo. Kita juga sosialisasi protokol kesehatan," ujarnya. 

Dalam video klip ‘Ojo Mudik Disik’, tokoh pewayangan Gatotkaca ditampilkan. Tokoh tersebut menari mengikuti alunan musik keroncong jawa. Lirik-lirik yang ditampilkan menggunakan bahasa jawa.

Selain Gatotkaca, video klip tersebut juga menampilkan sosok berkostum tokoh superhero dari semesta Marvel, Spiderman. Tokoh tersebut digambarkan nekat mudik ke kampung halaman meski sudah diminta istrinya untuk tidak mudik.

Tokoh itu bahkan sempat membeli makanan oleh-oleh dan dimasukkan ke dalam kardus sebelum akhirnya bertolak ke kampung halaman menggunakan bus. Di terminal tujuan, Spiderman harus menerima nasib dicegat tim Satgas Penanganan Covid-19 dan langsung diminta untuk putar balik.

Sementara lirik lagu ini berisikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudik terlebih dahulu karena kasus Covid-19 masih tinggi.

Putar Balik

Sementara itu, sebanyak 68 unit kendaraan dari luar Kota Solo sudah terjaring razia penyekatan mudik 2021, Sabtu (8/5/2021).

Kendaraan luar kota itu terjaring razia di Pos Pengamanan Faroka Solo.

Menurut Kepala Pos Keamanan Pemudik Faroka Solo IPTU Mukhlas, sebanyak 19 unit kendaraan diantaranya harus diputar balikkan.

"Saat di screening mobil plat Jakarta pengedaranya ternyata mayoritas Warga Solo sehingga hanya 19 yang diputar balik," lanjutnya.

Dari 68 unit mobil, pengedara yang melakukan swab antigen sekitar 9 pengendara.

"Hasil negatif dari sembilan pengedara yang swab antigen di Pos Penyekatan," ungkapnya.

Baca juga: Nekat Pulang Kampung, 8 Pemudik Asal Bandung dan Tangerang Dikarantina di Solo Technopark

Baca juga: Terungkap, Lima Pemudik Asal Tangerang yang Dikarantina di Solo Technopar, Ternyata Naik Bus ke Solo

Baca juga: Dicari Pemilik Gulungan Uang Pecahan Rp50 dan 100 Ribu, Terjatuh di Kawasan Banjarsari Solo

Baca juga: WNA India di Karanganyar Sempat Uji Swab ke RS dr Oen Solo, Begini Hasilnya

Diketui pula, pengekatan ini mewajibkan pengedara menunjukan dan membawa Surat Izin Keluar Masuk dan surat keterangan hasil swab antigen.

Terkait kondisi lalulintas yang melintas di Pos Penyekatan Screening Faroka, dari pantuan Tribunsolo.com dilapangan sekitar 16.30 WIB terlihat intesitas kendaraan ramai lancar.

Mukhlas membenarkan intensitas kendaraan memiliki kenaikan pada sore tadi.

"Kemungkinan ada peningkatan dari hari sebelumnya, karena bertepatan weekend sabtu minggu dan jam pulang kerja," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam penyekatan ini personil gabungan sekitar 15 orang yang berada di Pos Penyekatan.

Pemudik di Karantina

Jumlah pemudik yang dikarantina di Solo Technopark bertambah per Jumat (7/5/2021).

Sebelumnya, ada lima pemudik asal Tangerang yang terlebih dulu mengisi ruang di lokasi tersebut.

Namun, dua diantaranya dirujuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali dan rumah sakit rujukan.

Satu orang yang dirujuk ke Asrama Haji Donohudan merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau asimtomatik.

Sementara, satu orang merupakan pasien bergejala.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan ada penambahan pemudik yang dikarantina di Solo Technopark.

Mereka yakni lima orang asal Bandung.

"Mereka bertujuan hendak ke Kecamatan Serengan," kata Teguh, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Dipertemukan Sang Ibu Jelang Lebaran, Tangis Warga Binaan Rutan Klas I Solo Pecah

Baca juga: Catat, Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Solo Dihapus Hingga 6 September 2021

Lima orang asal Bandung ketahuan mudik oleh tim jogo tonggo setempat.

Baik, 3 pemudik asal Tangerang dan 5 pemudik asal Bandung akan menjalani karantina mandiri selama 5 hari di Solo Technopark.

"Jogo tonggo paling penting. Urgent. Makanya harus jujur. Kalau tidak jujur, kasus Covid-19 akan merangkak naik," tutur Teguh.

Penyekatan di Pos Screening Faroka Solo, Kamis (6/5/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Gunakan Bus

Ada fakta lain terkait lima pemudik asal Tangerang yang kini harus menjalani karantina gegera nekat mudik ke Solo.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan mereka ke Solo dengan menggunakan transportasi umum.

"Itu naik bus. Berhenti di perbatasan," ungkap Gibran, Sabtu (8/5/2021).

Mereka lolos dari pos penyekatan.

Itu karena beberapa perbatasan di Kota Solo masih longgar.

Khususnya, di perbatasan sisi barat, timur, dan Selatan Kota Solo.

Alhasil, lima pemudik asal Tangerang bisa sampai ke rumah tujuan mudik di kawasan Kecamatan Serengan, Kota Solo.

Namun kemujuran mereka hanya sementara, tim jogo tonggo setempat berhasil mengetahui kedatangan lima pemudik itu.

Para pemudik mau tidak mau ikut dibawa ke Solo Technopark untuk menjalani uji swab sebelum akhirnya menjalani karantina.

Dari hasil uji swab, dua diantara mereka terkonfirmasi positif Covid-19, masing-masing dikarantina di Asrama Haji Donohudan dan RSUD Bung Karno Solo.

"Sangat disayangkan, kita menahan diri dulu untuk tidak mudik itu saja. Banyak orang tanpa gejala," ucap Gibran.

Gibran berharap tidak ada lagi pemudik yang tiba dan lolos di Kota Solo. Bila lolos, itu berpotensi meningkatkan jumlah kasus Covid-19.

"Semoga tidak ada yang lolos lagi-lah. Kita perketat lagi," ujarnya. (*)

Berita Terkini