Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sawah miliknya, Dukuh Kaping, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Tanon, AKP Primadhona Bayu Kuncoro menjelaskan, korban diketahui menyalakan perangkap tikus beraliran listrik, Sabtu (10/4/2021) malam.
"Jadi perangkap tikus itu dia buat sendiri dengan menggunakan aliran listrik dari genset," jelasnya kepada TribunSolo.com, Minggu (11/4/2021).
Lantas, setelah korban menyalakan aliran listrik pada jebakan tikusnya, dia juga masuk ke sawah yang kebetulan memang sedang diairi.
Baca juga: Hendak Pasang Jebakan Tikus Berlistrik, Petani asal Sukoharjo Tewas Tersetrum di Sawah
Baca juga: Tak Mau Ada Korban Lagi, Pemkab Karanganyar Kini Larang Penggunaan Jebakan Tikus Listrik
"Pas korban masuk di sawah diduga terpeleset dan tangannya memegang kawat yang sudah dialiri listrik," paparnya.
Akibatnya, korban tewas kesetrum jebakan tikus beraliran listrik.
"Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan luka bakar di lengan sampai sela-sela jari," kata dia.
Usai terkena sengatan, korban sempat ditolong oleh warga sekitar namun nyawanya tak terselamatkan.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar petani tidak lagi memakai jebakan tikus yang dialiri listrik lantaran sangat berbahaya.
"Kami sudah sering sosialisasi terkait hal itu namun ternyata masih ada warga yang melakukannya," ungkapnya.
Pasang Jebakan Tikus
Di tempat lain, seorang petani, Sriyono (42) ditemukan tewas di ladang persawahan belakang kantor DPRD Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (27/3/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Kapolsek Sukoharjo AKP Gerry Armando mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat bekerja sendiri di sawah.
"Usai korban menyalakan diesel, beberapa saat kemudian ada warga melihat generator menyala tapi tidak ada orangnya," ungkap dia.
"Setelah dicek korban sudah tergeletak," imbuhnya.