Berita Solo Terbaru

Stok Oksigen Rumah Sakit di Solo Menipis, Bakal Ada Bantuan dari Kendal dan Gresik

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Tim Satgas Covid-19 Karanganyar mengecek ketersediaan oksigen di PT Samator Gas Industri Surakarta, Senin (5/7/2021).

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kabar stok oksigen di beberapa Rumah Sakit (RS) di Solo yang menipis membuat berbagai pihak bergerak mencari solusi.  

CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan, pada hari ini, Jumat (9/7/2021) persediaan tabung oksigen di seluruh rumah sakit Solo makin menipis.

"Saya baru saja dapat kabar telepon dari dokter beberapa rumah sakit di Solo dan mengabarkan bahwa stok tabung oksigen dalam beberapa jam akan habis," katanya.

Baca juga: Stok Oksigen di RSD Bagas Waras Klaten Diklaim Aman: Masih Mencukupi

Baca juga: Di Tengah Kabar Oksigen Langka, Klaten Klaim Stok Aman: Ada Pasokan dari Semarang

Dirinya mengungkapkan bahwa para dokter dan manajemen rumah sakit sudah berusaha mencari alternatif penyediaan tabung oksigen.

Namun hasilnya selalu nihil.

Sumartono Hadinoto juga mencari solusi terkait kelangkaan ini, dia berusaha untuk menghubungi beberapa perangkat daerah dari Wali Kota hingga Gubernur.

"Tadi saya juga sudah menghubungi mas Wali, dan katanya akan dapat kiriman dari Pak Luhut," terangnya.

Baca juga: Jika Ada Mafia Mainkan Alkes, Obat & Oksigen Kala Pandemi Ini, Kapolda Jateng Bakal Menindak Tegas

Adapun saat ini terkonfirmasi sedang dalam perjalanan bantuan tabung gas dari Gresik dan Kendal untuk upaya stok tabung gas yang kian menipis.

"Tadi terkonfirmasi pada saya tabung gas dalam perjalanan," ujarnya.

"Hanya beberapa ton saja," imbuhnya.

Baca juga: Dukung Pemerintah di Masa Pandemi, PLN Jaga Keandalan Listrik Pabrik Oksigen di Jateng dan DIY

Dirinya berharap bahwa bantuan tabung gas dapat membantu proses penanganan Covid-19. 

"Tadi saya dapat telepon, Rumah Sakit Hermina alami kekurangan tabung oksigen," ungkapnya.

"Tetapi perlahan bisa teratasi karena antar rumah sakit mau bekerjasama untuk menyuplai kekurangan satu sama lainnya," jelasnya.

Stok Makin Menipis

Kondisi stok oksigen di beberapa Rumah Sakit di Solo sudah mengkhawatirkan, Jumat (9/7/2021). 

Hal tersebut dikatakan CEO PMI Solo Sumartono Hadinoto. 

Sumartono mengatakan, dirinya mendapatkan telepon dari beberapa dokter di Rumah Sakit (RS) di Solo soal stok oksigen yang kian menipis. 

Baca juga: Stok Oksigen di RSD Bagas Waras Klaten Diklaim Aman: Masih Mencukupi

Baca juga: Di Tengah Kabar Oksigen Langka, Klaten Klaim Stok Aman: Ada Pasokan dari Semarang

Bahkan, pagi ini kemungkinan habis dalam hitungan jam, Jumat (9/7/2021). 

"Mereka semalam sudah berusaha meminta bantuan ke beberapa pemasok," kata dia, dalam video yang dikirim ke Wartawan, Jumat (9/7/2021).

"Tapi sampai pagi ini belum dikirimkan," papar dia. 

Dia meminta bagi siapapun yang memiliki jaringan untuk bisa membantu agar rumah sakit di Solo bisa tetap beroperasi. 

Depo Oksigen

Oksigen menjadi langka di Kota Solo seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.

Masyarakat Kota Solo begitu sulit mendapat pasokan oksigen.

Punya uang pun, belum tentu tersedia barangnya.

Vendor tabung oksigen kepayahan memenuhi permintaan rumah sakit, termasuk di Kota Solo.

Baca juga: Di Tengah Kabar Oksigen Langka, Klaten Klaim Stok Aman: Ada Pasokan dari Semarang

Baca juga: Cara India Atasi Kelangkaan Oksigen Medis Seperti Indonesia Sekarang, Ternyata Andalkan 5 Hal Ini

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengakui hal tersebut.

Ia mengatakan, kondisi seperti ini harus segera diantisipasi untuk menghindari kelangkaan yang lebih panjang.

Pasalnya, saat ini distribusi tabung oksigen dipasok dari sejumlah pabrik yang ada di Jawa Timur, dan sejumlah daerah lainnya.

"Kita upayakan untuk membangun semacam depo khusus untuk penampungan oksigen di Kota Solo," kata dia, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Peringatan Keras Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi : Jangan Coba-coba Menimbun Gas Oksigen dan Obat!

Depo ini difungsikan agar distribusi tabung oksigen ke rumah sakit ataupun ke toko medis tidak mengalami hambatan.

Dalam situasi saat ini, sambung Ahyani, setiap rumah sakit membutuhkan puluhan tabung per hari untuk merawat pasien covid-19 maupun non covid-19.

"Untuk lokasinya bisa di Solo Technopark, atau di tempat lain yang memadahi dengan skala yang besar," ujarnya.

Kasus covid-19 di Kota Solo hingga saat ini masih tergolong sangat tinggi.

Ahyani berharap, penerapan PPKM Mikro Darurat ini dapat menekan angka penularan covid-19 di Kota Solo.

Oksigen Klaten Diklaim Aman

Saat ini oksigen menjadi hal yang langka di berbagai wilayah seiring dengan penambahan kasus Corona. 

Namun, kabar kelangkaan oksigen ini tidak terjadi di Klaten. 

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmita mengatakan, sampai saat ini ketersediaan oksigen di Kabupaten Klaten masih aman.

Baca juga: Cara India Atasi Kelangkaan Oksigen Medis Seperti Indonesia Sekarang, Ternyata Andalkan 5 Hal Ini

Baca juga: PPKM Darurat, Kapolda Jateng Ancam Penimbun Obat-obatan Sampai Oksigen: Bakal Ditindak Tegas

"Sudah ada pasokan dari Semarang dan pendistribusian ke sini (Klaten) cukup lancar," kata Ronny, Kamis (8/7/2021).

Ronny mengatakan, ketersediaan oxymeter di Kabupaten Klaten juga masih aman.

Ketersediaan alat Oxymeter sudah ada di masing-masing tempat isolasi mandiri di Kabupaten Klaten.

Baca juga: Krisis Oksigen di Indonesia jadi Sorotan Media Asing: Wabah Covid-19 Terparah se-Asia Tenggara

"Kesediaan tempat tidur maupun ICU kita tambah, ketersediaan Oksigen dan Oximeter kita pantau dan kita awasi, hari ini cukup aman," ucapnya.

Kemudian, saat disinggung terkait tempat isolasi terpusat ia mengaku tim satgas Covid-19 Klaten telah menyiapkan  21 tempat isolasi terpusat.

21 lokasi isoman terpusat tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Klaten.

"Ada 21 lokasi isoman terpusat di Kabupaten Klaten, untuk di wilayah pusat kota ada 3 lokasi, GOR, Panti Semedi dan Edotel," ujarnya.

Oksigen Sukoharjo Langka

Stok tabung oksigen di Kabupaten Sukoharjo mulai menipis, seiring melonjaknya kasus Covid-19. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo terus berusaha memenuhi kebutugan oksigen di Rumah Sakit yabg ada di Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Jika Ada Mafia Mainkan Alkes, Obat & Oksigen Kala Pandemi Ini, Kapolda Jateng Bakal Menindak Tegas

Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, RSUD Ir Soekarno saja kebutuhan mencapai 2500 liter perhari.

Padahal, di Kabupaten Sukoharjo masih ada ada 10 rumah sakit lainnya.

"Betul, kondisi (stok oksigen di Sukoharjo) hampir sama dengan yang lain, menipis," katanya.

Menipisnya stok oksigen dipicu adanya kebutuhannya yang meningkat belakangan ini. 

Selain itu, distributor yang selama ini memasok kelimpungan karena tingginya permintaan.

"Butuh bantuan (pemerintah) provinsi untuk penyediaannya," imbuhnya. 

Persoalan menipisnya stok oksigen ini sudah mendapat respon, dan menurut  Yunia saat ini sudah disiapkan strategi distribusinya. 

Ia pun berharap secepatnya bisa terkirim ke rumah sakit yang membutuhkan.tanpa hambatan prosedur teknis.

"Tetapi (selain distribusi oksigen) kadang hal teknis dapat menjadi kendala," imbuh Yunia.

Yunia juga mencontohkan, ketersediaan listrik juga mempengaruhi distribusi oksigen.

Listrik yang padam menyebabkan gangguan teknis pada distribusi.

"Kejadian beberap waktu saat kami mengawal pasokan oksigen, kebutuhan mendesak, ternyata dari depo Boyolali listrik mati. Untuk bisa restart, butuh waktu 12 jam. Jadi distribusinya butuh waktu berapa lama lagi?," ujarnya.(*)

Berita Terkini