Anda berkeinginan menjadi warga baru ber-KTP Surakarta?
Sebaiknya pikir lagi bila tak bawa modal uang tabungan yang cukup.
Baca juga: Gilanya Harga Tanah di Kota Solo, Pekerja Gaji UMK Tak Mungkin Lagi Dapat Rumah Subsidi KTP Solo
Bukan soal biaya hidup di Kota Solo yang mahal, tapi untuk membeli rumah di wilayah Kota Solo saat ini, biaya yang dibutuhkan memang begitu tinggi.
Ya, meski UMK di Solo tercatat di angka Rp 2 juta-an, atau tepatnya Rp 2.035.000, tapi harga rumah di Solo tak kalah dengan kota besar yang nilai UMK-nya jauh di atas, katakanlah Surabaya atau Semarang.
Harga tanah di wilayah administratif Kota Solo semakin mahal, karena semakin terbatas.
Di daerah pinggiran Kota Solo pun, harga tanah sudah begitu tinggi.
Taruhlah di wilayah Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo yang masih memiliki cukup banyak lahan kosong.
Lahan kosong tersebut berada di bagian timur dan utara.
Meski ada di pinggiran, tapi harga tanah di sana sudah terlalu tinggi untuk dijadikan kompleks perumahan rumah bersubsidi.
Menurut Kasi Pembangunan Kelurahan Mojosongo, Vika, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di sana sudah mencapai Rp 700 ribu per meter.
Sebagai catatan, harga jual yang sebenarnya selalu lebih tinggi dari NJOP.
"Kalau objeknya dijual, biasanya harganya bisa jauh lebih tinggi lagi,"
"Per meternya, tanah disini paling murah dikisaran Rp1,5 juta hingga Rp20 juta," kata Vika, Jumat (14/1/2022).
Tanah paling murah itu tersebar di wilayah perbatasan dengan Kelurahan Jebres, di bagian timur Mojosongo.
Sementara harga tanah tertinggi berada di kawasan jalan protokol, seperti Jalan Jayawijaya, dan Jalan Brigjen Katamso.