Pengecer Dilarang Jual Gas 3 Kg

Alasan Pengecer Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Keberatan Diminta Daftar jadi Pangkalan : Tak Punya Modal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GAS 3 KG DI SRAGEN. Tabung gas yang dijual di salah satu toko kelontong yang ada di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Senin (3/2/2025). Alasan pengecer gas 3 kg enggan mendaftarkan diri sebagai pangkalan tak lepas dari modal dan lokasi.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Para pengecer atau pemilik toko kelontong di Kabupaten Sragen merasa keberatan jika harus mendaftar menjadi pangkalan untuk menjual gas elpiji 3 kilogram.

Salah satu pemilik toko kelontong di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Andri (46) merasa kesulitan untuk mendaftar sebagai pangkalan.

Selain itu, ia juga tidak mempunyai modal yang cukup untuk membuka pangkalan gas elpiji 3 kilogram.

"Dulu sudah mau jadi pangkalan, saya tanya, kalau urus pangkalan sekitar berapa, katanya Rp 7.000.000 sampai Rp 10.000.000," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (3/2/2025).

STOK GAS 3 KG DI PANGKALAN SRAGEN. Stok gas di pangkalan milik Suparman yang ada di Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, beberapa waktu lalu. Sejumlah pengecer mengaku keberatan jika diminta mendaftarkan diri menjadi pangkalan resmi. (TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu)

"Daripada buat pangkalan, mending digunakan untuk mengisi dagangan lain, kalau cuma Rp 100.000 sampai Rp 200.000 bisa, kalau sekitar itu, buat kehidupan saya terlalu berat," sambungnya.

Andri sendiri sudah menjadi pengecer gas elpiji 3 kilogram sejak 4 tahun terakhir.

Dan saat ini, menurutnya distribusi gas elpiji 3 kilogram ke warungnya masih normal, dan belum ada pengurangan.

Selain terkendala modal, lokasi tempatnya berjualan juga telah banyak terdapat pangkalan gas elpiji 3 kilogram.

Bahkan, tidak sampai satu kilometer, terdapat 2 pangkalan gas elpiji di dekat toko kelontong miliknya.

Dengan begitu, Andri membayangkan dirinya akan sulit mendapat izin membuka pangkalan gas elpiji 3 kilogram.

"Yang depan itu satu RT, disana juga ada, jaraknya 1 kilometer nggak ada, mau jadi pangkalan mungkin tidak dapat izin, karena terlalu dekat," sambungnya.

Jika distribusi gas dihentikan, maka pemasukan Andri pun berkurang.

Baca juga: Emak-emak di Wonogiri Pilih Beli Gas 3 Kg ke Pengecer : Lebih Mahal Tak Masalah, yang Penting Ada

"Kalau dari jualan yang kecil-kecil ini, untuk penuhi kebutuhan hidup kurang, kalau dari gas, bensin eceran bisa nambah pemasukan," ujarnya.

Gas dari pangkalan ia jual Rp 20.000 per tabung.

Halaman
12

Berita Terkini