Sekolah Rakyat

5 Fakta Sekolah Rakyat yang Bakal Dibangun di Solo, 100 Persen Gratis tapi Ada Seleksi Ketat

Penulis: Tribun Network
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M Nuh usai rapat mengenai Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (5/3/2025). Berikut fakta-fakta tentang Sekolah Rakyat yang bakal dibangun di Solo. (Tribunnews.com/Fahdi)

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengaku akan mendirikan Sekolah Rakyat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tahun ini.

Baca juga: Info Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat, Mensos Sebut Sekitar Akhir Maret hingga April 2025

Sekolah Rakyat didirikan untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia melalui pendidikan, sehingga hanya dikhususkan untuk masyarakat miskin dan miskin ekstrem.

Konsep Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo ini pun diklaim berbeda dengan sekolah pada umumnya.

3. Apa Itu Sekolah Rakyat?

Mengutip Kompas.com, program Sekolah Rakyat dikhusukan untuk anak-anak dari keluarga miskin, terutama miskin ekstrem.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, tujuan utama Sekolah Rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Ini berarti, Sekolah Rakyat tidak dipungut biaya alias gratis, dengan asupan gizi yang terjamin.

Dengan begitu, kualitas hidup anak-anak yang belajar di Sekolah Rakyat diharapkan meningkat.

"Ini bentuk konkret Presiden untuk memuliakan orang miskin dan mendorong mereka untuk bangkit," ujarnya di sela-sela rapat pembahasan pembentukan Sekolah Rakyat, di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

4. Kriteria Sekolah Rakyat

Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Desil 1 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10 persen dan merupakan tingkat paling rendah kesejahteraannya secara nasional.

Sementara desil 2 merupakan rumah tangga yang masuk dalam kelompok 11-20 persen terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional.

Kendati demikian, siswa yang masuk Sekolah Rakyat juga harus mengikuti seleksi secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.

Sekolah Rakyat juga akan menggunakan mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Halaman
123

Berita Terkini