Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Efek penutupan operasional PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) ternyata sangat besar bagi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.
Hampir separuh penghuni dari rusunawa yang memiliki enam blok bangunan itu kini pergi.
Padahal sebelumnya rusunawa tersebut digunakan sebagai hunian bagi karyawan Sritex melalui kerja sama resmi dengan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
Fungsional Pembangunan dan Perumahan Ahli Muda Sukoharjo, Hartono mengatakan sritex dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sempat melakukan kerjasama.
"Dulu Sritex ada MoU dengan kami (Pemerintah), kerja sama untuk menempati tiga blok rusun, yaitu blok C, E, dan F," kata Hartono, Senin (23/6/2025).
Sebelum terdampak di sektor industri, Hartono mengatakan Rusunawa milik Pemkab Sukoharjo ini juga sempat terdampak pada covid-19 .
Menurutnya, sejak pandemi Covid-19, hunian karyawan Sritex mulai berkurang.
Awalnya hanya satu blok yang kosong.
Namun, setelah Sritex resmi menghentikan operasionalnya, ketiga blok yang sebelumnya dihuni kini sepenuhnya kosong.
“Imbas Covid, satu blok mulai kosong. Tapi sejak Sritex tutup, tiga-tiganya (blok C, E, dan F) kosong semua sekarang,” jelasnya.
Baca juga: Iwan Kurniawan Klaim Sritex Didukung Eks Karyawan di Tengah Kasus Korupsi : Kita Keluarga Besar
Hartono menjelaskan jumlah kamar yang tersedia di ketiga blok tersebut cukup besar.
Blok C dan E masing-masing memiliki 54 kamar, sementara blok F memiliki 48 kamar, total ada 156 kamar yang saat ini kosong dampak dari penutupan Sritex.
"Padahal dari enam blok A hingga F, total 310 kamar di seluruh Rusunawa," ujarnya.
Sementara itu, blok A, B, dan D saat ini diperuntukkan untuk masyarakat umum dengan total 154 kamar.