“Pak Jokowi tidak menyebut nama siapapun. Dalam hukum, pencemaran nama baik itu harus jelas menyebut siapa orangnya. Ini murni pernyataan politik,” kata Freddy, Selasa (5/8/2025), dalam tayangan YouTube tvOneNews.
Baca juga: Jokowi di Solo Tuding Ada Orang Besar di Balik Kasus Ijazah, Roy Suryo Persilakan Rekeningnya Dicek
Freddy menilai kelompok Rismon Cs sedang berupaya membangun narasi negatif terhadap Jokowi di ruang publik.
“Mereka sedang membangun narasi agar Pak Jokowi terus dianggap jelek. Kalau bicara hukum, ya fokus saja di hukum, bukan mainkan opini,” ujarnya.
Freddy juga menyebut bahwa somasi ini sudah diprediksi oleh Jokowi sejak awal sebagai bagian dari dinamika politik yang sedang bergulir.
“Semakin jelas bahwa ini bukan semata soal ijazah, tapi sudah menjadi isu politik. Serang terus, sampai di mana Pak Jokowi kuat,” pungkasnya.
Ucapan Jokowi soal Orang Besar yang Berbuntut Panjang
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya tokoh besar di balik isu pemakzulan putranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan dugaan ijazah palsu yang sampai kini masih bergulir.
Pernyataan Jokowi itu seolah membenarkan apa yang disampaikan Ketua Organisasi Relawan Solidaritas Indonesia, Silfester Matutina, sehari sebelumnya, Kamis (24/7/2025).
Silfester Matutina, sebelumnya mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan mantan petinggi negara dalam gerakan yang menuduh Jokowi menggunakan ijazah palsu.
Baca juga: Roy Suryo Cueki Gugatan Paiman Raharjo, Kuasa Hukum Sebut Pihaknya Fokus Lawan Laporan Jokowi
Menurutnya, Roy Suryo dan sejumlah tokoh lainnya hanyalah alat dari kepentingan politik yang lebih besar.
Hal itu disampaikan Silfester usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor di Polda Metro Jaya, dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan terkait tuduhan ijazah palsu Jokowi.
“Saya melihat ini adu domba politik. Setahun setelah kalah Pilpres, belum bisa move on. Roy Suryo Cs hanya pion-pion. Di belakang mereka ada tokoh-tokoh yang ingin Prabowo-Gibran tidak sukses dan dipisahkan,” ujar Silfester kepada wartawan.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa tokoh-tokoh yang dimaksud merupakan mantan petinggi Republik Indonesia yang memiliki ambisi politik terselubung, termasuk mendorong wacana pemakzulan Jokowi.
Baca juga: Jokowi Akui Ada Tokoh Besar Di Balik Isu Pemakzulan dan Ijazah Palsu, tapi Tak Mau Ungkap Nama
“Mereka ingin mengganti kepemimpinan dengan anaknya. Ini mantan-mantan petinggi republik ini,” ungkapnya, meski tidak menyebut nama secara spesifik.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai pihak yang dimaksud berada di balik gerakan tuduhan ijazah palsu, Silfesterenggan menyebut siapa tokoh tersebut.