Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mengejar Pajak One Piece

Jika Luffy mengejar harta yang belum tentu wujudnya, maka di dunia nyata, potensi itu tergambar jelas, namun agak susah mendapatkannya.

Editor: Hanang Yuwono
Istimewa/Dok.Pribadi
Dedi Kusnadi, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak, penulis opini Mengejar Pajak One Piece yang dimuat TribunSolo.com pada Sabtu (16/8/2025). 

Oleh : Dedi Kusnadi, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

TRIBUNSOLO.COM - Bajak Laut Topi Jerami, Monkey D. Luffy, bermimpi menggantikan Gol D. Roger, mantan Raja Bajak Laut (Pirate King) yang telah mati, melalui pencarian harta karun tersembunyi miliknya, "One Piece".

Dalam perjalanannya, ia merekrut beragam anggota dengan berbagai keahlian, untuk kelompok bajak lautnya.

Mereka mengarungi laut untuk mencapai mimpinya, menghadapi bajak laut lain, bounty hunter, organisasi kriminal, revolusioner, agen rahasia, dan tentara World Government, serta beragam teman dan musuh lain.

Jika Luffy mengejar harta yang belum tentu wujudnya, maka di dunia nyata, potensi itu tergambar jelas, namun agak susah mendapatkannya.

Harta tersembunyi itu berupa lalu lintas ekonomi digital yang sangat besar.

Transaksi perdagangan digital telah berkembang sangat pesat, seiring dengan berkembangannya teknologi informasi dan infrastuktur elektonik terkini.

Era ini membuat pola perdagangan dan transaksi ekonomi mengalami perubahan signifikan, menyebabkan perubahan dalam berbagai bidang, termasuk perpajakan.

Indonesia, salah satu negara berkembang terbesar di Asia Tenggara, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan perkembanganini untuk meningkatkan penerimaan dan memperkuat sistem perpajakannya.

Untuk memastikan bahwa sistem perpajakan Indonesia tetap relevan dan mampu mengikuti perkembangan teknologi, maka pemerintah, pengusaha, dan masyarakat umum harus berkomitmen dan berinovasi untuk mengatasi tantangan dan peluang yang muncul.

Transformasi Perdagangan dan Pendapatan Negara

Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan digital, yang mencakup transaksi berbasis internet, anjungan (platform) digital, dan perdagangan elektronik (e-commerce), telah berkembang demikian hebat. 

Tren ini dipercepat oleh kemajuan teknologi baru, terutama di bidang internet untuk segala (internet of things/IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan pembayaran digital, yang semakin memudahkan transaksi internasional. 

Mengutip laman kontan.co.id, transaksi e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam 5 tahun terakhir.

Berdasarkan data Bank Indonesia, angka transaksinya meningkat dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 487,01 triliun pada 2024.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved