Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ada Jasa 'Nyuwun Tulung Mas' di Wonogiri: Bisa Minta Tolong Antar Barang, Hingga Menemani ke IGD

Jiwo juga pernah menemani nongkrong di sebuah cafe. Bahkan sudah ada yang meminta ditemani untuk menghadiri hajatan

TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti
JASA UNIK DI WONOGIRI - Sudrajat Jiwo (34) yang menyediakan jasa Nyuwun Tulung Mas. Ia merupakan orang di balik akun TikTok @nyuwun.tulung.mas yang menawarkan jasa melakukan apa saja di Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kopi dan martabak manis menemani obrolan saya dengan Sudrajat Jiwo (34) warga Kelurahan Wonokarto RT 3 RW 8, Kecamatan Wonogiri Kota.

Jiwo yang saat itu baru saja pulang menjemput istrinya, dengan ramah menerima kedatangan saya di kediamannya pada Jumat (29/8/2025) malam.

Ia adalah sosok dibalik akun TikTok @nyuwun.tulung.mas yang menawarkan jasa melakukan apa saja di Wonogiri yang belakangan ini viral.

Lewat akun itu, Jiwo menawarkan jasa mulai dari membelikan makanan, mengantar berkas, antar jemput sekolah, menemani kemana saja dan jasa apapun dengan bayaran sepantasnya dan seikhlasnya.

Baca juga: Cara Melamar Lowongan Pekerjaan di SPPG Wonogiri yang Diperkirakan Terbanyak di Jawa Tengah

"Ini tadi juga baru pulang dari Jogja mas, mengambilkan pesanan baju," kata Jiwo memulai obrolan.

Ya, Jiwo lah yang membuka jasa nyuwun tulung mas itu.

Hal itu sudah ia lakukan sejak lama, namun baru sekira dua pekan ini ia mengunggahnya di TikTok.

Permintaan jasa apapun akan ia lakukan, asalkan masuk akal dan halal.

Soal biaya, ia tak mematok tarif pasti, asalkan pantas dan ikhlas.

"Seperti yang tertulis mas, sak pantese sak ikhlase. Area Wonogiri Kota dan sekitarnya. Di luar itu bisa dikomunikasikan," jelasnya.

Baca juga: Suasana Mencekam Jalan Raya Sukowati Sragen Minggu Dini Hari: Api di Tengah Jalan, Ada Suara Ledakan

Jiwo akan blak-blakan soal tarif dengan orang yang memerlukan jasanya. Ketika dirasa kurang, Jiwo akan jujur menyampaikannya. Pun juga dirasa terlalu banyak, Jiwo akan memberikan kembalian.

Belum lama ini, ia mengaku menerima orderan untuk menemani seorang wanita yang dilarikan di IGD. Saat itu, suami wanita itu sedang dalam perjalanan.

"Jadi suaminya sedang perjalanan. Saya diminta untuk menemani dulu. Ada sekitar 20 menit saya menunggui di IGD," kata Jiwo.

Jiwo juga pernah menemani nongkrong di sebuah cafe.

Bahkan sudah ada yang meminta ditemani untuk menghadiri hajatan, namun ia tolak karena lokasinya terlalu jauh dan beda provinsi.

"Kalau istri tidak mempermasalahkan, yang penting kita profesional. Istri support juga karena sebelum memulai ini juga ngobrol-ngobrol dengan istri," ujarnya.

Baca juga: Info Wisata Alam di Sukoharjo: Gunung Taruwongso, Tak Ada Tiket Masuk untuk Nikmati Pemandangan Alam

Kesehariannya, Jiwo driver taksi online. Profesi itu ia lakoni sejak sebelum Covid-19.

Ia juga pernah menjadi driver ambulans di salah satu rumah sakit swasta di Wonogiri sejak sekira 2015 hingga 2024.

Dari situlah ia mulai sering dimintai tolong untul mengantar orang.

Sejumlah orang juga sudah "nyuwun tulung mas" utamanya untuk kepentingan menjadi sopir.

"Nama nyuwun tulung mas juga terinspirasi dari situ. Kalau orang jawa kan bilangnya begitu," katanya.

Di tengah era digital seperti saat ini, sebenarnya banyak aplikasi yang menyediakan pemesanan makanan secara online. 

Baca juga: Kisah Menarik Dibangunnya Tugu Boto di Klodran Colomadu Karanganyar, Hasil Gotong Royong Warga

Meski begitu, Jiwo masih juga banyak menerima orderan untuk membelikan makanan lewat jasa nyuwun tulung mas itu.

"Mungkin lebih mudah saja ya jika dibanding lewat aplikasi, kan tinggal bilang ke saya beli ini. Selain itu, ada beberapa warung juga yang belum menyediakan pemesanan melalui aplikasi," katanya.

Ia mengakui, usai kontennya ramai, warga dari wilayah luar Wonogiri banyak yang menghubunginya untuk membuka jasa seperti yang Jiwo lakukan di daerah masing-masing.

Jiwo mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.

Menurut dia, rezeki tidak akan salah tempat. Sebagai kepala keluarga, pekerjaan apapun akan ia lakukan.

Di bagian lain, ia juga mengaku sudah ada orang yang mencoba melakukan penipuan.

Misalnya ada yang meminta tolong untuk membelikan kertas.

"Kalau yang beli sesuatu memang diupayakan transfer dulu sesuai perkiraan harga barang. Jika cocok langsung saya belikan," kata ayah dua anak itu.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved