Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Disebut Provokator Tindakan Anarkis, Pemuda di Wonogiri Ditangkap: Ada Ajakan Bawa Gear 

Seorang pemuda asal Wonogiri ditangkap polisi. Dia diduga akan melakukan tindakan anarkis.

TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti
ANAK DITANGKAP - Delapan anak di bawah umur yang hendak melakukan tindakan anarkis meminta maaf dihadapan orang tuanya di Mapolres Wonogiri, Senin (1/9/2025). 

Mereka berasal dari Kecamatan Wonogiri dan Ngadirojo.

Baca juga: Warga Wonogiri Jangan Sampai Terprovokasi! Ratusan TNI Tetap Disiagakan Meski Situasi Kondusif

Kapolres Wonogiri AKPB Wahyu Sulistyo mengatakan pihaknya melakukan upaya pencegahan adanya aksi anarkis di tengah situasi yang terjadi belakangan ini.

Ia menjelaskan penangkapan itu bermula ketika anak-anak itu berkumpul di sejumlah tempat dan yang bukan semestinya.

Ada juga yang menggeber-geber kendaraan di tempat umum.

"Dari Polres Wonogiri mengamankan. Setelah kita selidiki, anak-anak ini ternyata akan berbuat yang semestinya tidak dilakukan oleh pelajar," kata dia, Senin (1/9/2025).

Berdasarkan informasi, dari penangkapan itu polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti ada yang menyimpan bom molotov di rumah.

Bom molotov itu rencananya akan dilemparkan ke Kantor DPRD Wonogiri dan Polsek Wonogiri Kota.

Baca juga: Sejarah RRI Solo Radio Republik Indonesia Surakarta, Tonggak Penting Penyiaran di Indonesia

Selain itu, ada juga anak yang diamankan itu melakukan ujaran kebencian dan provokasi di media sosial tentang apa yang sedang terjadi belakangan ini.

"Hari ini forkompimda bekerjasama melakukan pembinaan kepada anak di bawah umur. Semoga bisa dilakukan pembinaan agar mereka menjadi lebih baik," jelasnya.

Usai tertangkap dan dilakukan pembinaan, delapan anak itu diserahkan kepada orang tua, pihak sekolah dan kades wilayah masing-masing.

Suasana haru terasa saat anak-anak itu diminta untuk memohon maaf kepada orang tua mereka dan masyarakat Wonogiri.

Satu persatu dari mereka dipanggil untuk meminta maaf.

Tak sedikit dari mereka dan orang tua meneteskan air mata saat momen itu.
 
Kedelapan anak tersebut tidak langsung pulang, melainkan akan mendapatkan pembinaan di rumah rehabilitasi sosial Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri beberapa hari kedepan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved