Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner di Sukoharjo

Menilik Proses Pembuatan Tempe Alakatak, Kuliner Khas Sukoharjo yang Mulai Langka

Berbeda dengan tempe pada umumnya yang berbahan dasar kedelai, tempe ini dibuat dari kacang koro benguk dan kacang koro pedang.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com/M. Irfan Al Amin
Tempe Alakatak, makanan khas dari Sukoharjo 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo menyimpan kuliner unik yang jarang ditemui, yaitu Tempe Alakatak.

Berbeda dengan tempe pada umumnya yang berbahan dasar kedelai, tempe ini dibuat dari kacang koro benguk dan kacang koro pedang.

Proses pembuatannya terbilang panjang dan membutuhkan ketelatenan.

Kamtini, seorang pengrajin tempe alakatak di Desa Weru, Kecamatan Weru, masih setia mempertahankan cara tradisional meski usianya sudah senja.

Langkah pertama, kacang koro direbus selama hampir setengah hari.

Tempe Alakatak khas Kecamatan Weru Sukoharjo
Tempe Alakatak khas Kecamatan Weru Sukoharjo (TRIBUN JATENG/Khoirul Muzaki)

Baca juga: Asal Usul Balai Soedjatmoko Solo yang Erat dengan Toko Buku Gramedia Solo, Bekas Rumah Dinas Dokter

Setelah itu, kacang direndam selama dua hari penuh untuk menghilangkan racun alami yang terkandung di dalamnya.

Tahap berikutnya adalah penumbukan.

Uniknya, Kamtini masih melakukan proses ini secara manual menggunakan tenaga tangan, hingga kacang yang keras berubah menjadi halus menyerupai tepung.

Hasil tumbukan kacang kemudian dicampur dengan ragi tempe dan sedikit ampas dari adonan tapioka.

Adonan itu lalu dibungkus menggunakan daun pisang dan dibiarkan selama beberapa hari agar proses fermentasi berjalan sempurna.

Dari sinilah lahir tempe alakatak dengan ukuran yang lebih kecil dibanding tempe kedelai biasa, namun punya aroma khas yang menggoda.

Biasanya, Kamtini menjual tempe alakatak dalam bentuk olahan matang, dicampur dengan mi alakatak yang juga berbahan dasar tapioka serta rempah-rempah.

Walau tidak menyediakan dalam kemasan mentah, banyak pelanggan dari luar kota yang sengaja datang langsung ke rumahnya untuk membeli, bahkan ada yang membawanya hingga ke Malaysia.

Baca juga: Kuliner Sukoharjo yang Mulai Langka, Sego Guwakan Hidangan Tradisional Khas Desa Ngrombo

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved