Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Makan Bergizi Gratis di Boyolali

Program MBG di Boyolali Terhenti Sementara, Siswa Terpaksa Tambah Uang Jajan, Ada Apa?

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa di wilayah Boyolali Kota terhenti sementara sejak dua hari terakhir.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Tri Widodo
TAK BERAKTIVITAS - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa di wilayah Boyolali Kota terhenti sementara sejak dua hari terakhir. Kondisi ini terpantau di SD Negeri Siswodipuran Boyolali pada Rabu (17/9/2025), di mana biasanya mobil pengantar MBG tiba pukul 08.00 WIB, namun tidak terlihat sejak awal pekan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa di wilayah Boyolali Kota terhenti sementara sejak dua hari terakhir.

Kondisi ini terpantau di SD Negeri Siswodipuran Boyolali pada Rabu (17/9/2025), di mana biasanya mobil pengantar MBG tiba pukul 08.00 WIB, namun tidak terlihat sejak awal pekan.

“Untuk dua hari ini, stop (tidak ada pengiriman),” ujar Kepala SD Negeri Siswodipuran Boyolali, Sri Sulasmi.

Sri Sulasmi menjelaskan bahwa sekolahnya telah menerima manfaat MBG selama satu bulan terakhir.

Namun, pada Senin lalu, ia mendapat informasi lisan dari pengurus bahwa program tersebut akan dihentikan sementara.

“Padahal, MBG ini sangat membantu memenuhi kecukupan gizi siswa,” katanya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa
TAK BERAKTIVITAS - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa di wilayah Boyolali Kota terhenti sementara sejak dua hari terakhir. Kondisi ini terpantau di SD Negeri Siswodipuran Boyolali pada Rabu (17/9/2025), di mana biasanya mobil pengantar MBG tiba pukul 08.00 WIB, namun tidak terlihat sejak awal pekan.

Menurutnya, program MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memungkinkan siswa memilih menu sesuai selera.

“Anak-anak makannya sesuai selera. Bahkan anak bisa request meskipun beberapa hari kemudian baru direspon, tidak spontan,” tambahnya.

Dampak penghentian MBG juga dirasakan secara ekonomi.

Sri menyebutkan bahwa uang jajan siswa berkurang sejak program berjalan, namun kini kembali meningkat.

Ia pun segera menginformasikan penghentian sementara ini kepada orang tua siswa melalui grup paguyuban kelas.

“Kami sampaikan melalui grup paguyuban kelas,” ujarnya.

Salah satu siswa, Reza Rizky Aditya, mengaku harus menambah uang jajan sejak MBG dihentikan.

Sebelumnya, ia hanya membawa Rp 5 ribu, namun kini menjadi Rp 10 ribu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved