Info Klaten
Serunya Mengunjungi Desa Wisata Edukasi Gerabah Melikan Klaten, Mulai Tarif Rp 10 ribu per Orang
Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, tak hanya menjadi sentra pengrajin gerabah, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata edukasi.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Tribun Solo / Ibnu Tamtomo
PENGRAJIN GERABAH. Sri Yulianti (50) pengrajin gerabah asal Dukuh Pagerjurang, Desa Melikan, tengah membuat gerabah dengan alat putaran miring. Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, tak hanya menjadi sentra pengrajin gerabah, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata edukasi.
Kunjungan wisata edukasi ini dibuka fleksibel. Rombongan sekolah bisa menyesuaikan jadwal belajar, sementara pengunjung umum dapat datang kapan saja sesuai kesepakatan.
“Untuk kunjungan kita fleksibel dengan konsumen. Kita menyesuaikan dengan program sekolah. Kemudian yang kedua untuk umum bisa kapan saja, kita siap,” tambahnya.
Dengan desa wisata ini, Melikan tidak hanya menjaga tradisi pembuatan gerabah, tetapi juga menularkan pengetahuan kepada generasi baru.
Wisatawan tidak sekadar pulang membawa suvenir, tetapi juga pengalaman berharga tentang budaya lokal.
(*/adv)
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Info Klaten
Produk Klaten Go International! Gerabah Melikan Temus Pasar Dunia, dari Belanda hingga Amerika |
![]() |
---|
Mengenal Teknik Putaran Miring, Inovasi Tradisional Gerabah Melikan Klaten untuk Kaum Perempuan |
![]() |
---|
Kunci Gerabah Melikan di Klaten Bertahan hingga Sekarang: Kreatif, Inovatif hingga Artistik |
![]() |
---|
Peran Pemkab Klaten dalam Pelestarian Gerabah Melikan Hingga Dapatkan HAKI dan WBT |
![]() |
---|
Sejarah Panjang Gerabah Melikan Klaten Jadi Sentra Kerajinan, Sudah Ada Sejak Tahun 1901 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.