Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Klaten

Serunya Mengunjungi Desa Wisata Edukasi Gerabah Melikan Klaten, Mulai Tarif Rp 10 ribu per Orang

Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, tak hanya menjadi sentra pengrajin gerabah, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata edukasi.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Tribun Solo / Ibnu Tamtomo
PENGRAJIN GERABAH. Sri Yulianti (50) pengrajin gerabah asal Dukuh Pagerjurang, Desa Melikan, tengah membuat gerabah dengan alat putaran miring. Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, tak hanya menjadi sentra pengrajin gerabah, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata edukasi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, tak hanya menjadi sentra pengrajin gerabah, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata edukasi. 

Wisatawan yang datang bisa belajar langsung membuat maupun melukis gerabah, sebuah pengalaman unik yang memadukan budaya, seni, dan tradisi.

Baca juga: Mengenal Teknik Putaran Miring, Inovasi Tradisional Gerabah Melikan Klaten untuk Kaum Perempuan

Waris Hartono (45), pengrajin sekaligus pelaku usaha gerabah, menyebut konsep desa wisata ini mulai bergeliat pascagempa 2006. 

Kemudian pada 2017, pengrajin setempat resmi mengembangkan program wisata edukasi melalui kelompok dan paguyuban.

“Alhamdulillah, secara pribadi saya dan teman-teman Paguyuban Panjang Umur Hidup Kreatif sejak 2017 sampai sekarang masih berjalan sebagai desa wisata edukasi,” ungkap Waris, yang akrab disapa Lek Waris.

Ia menambahkan, awalnya penggiat desa wisata hanya berupa kelompok-kelompok kecil. Namun, belakangan ini semakin terorganisasi dengan hadirnya tim khusus desa wisata. 

“Terus kemudian kita mengembangkan, mulanya kelompok-kelompok kecil kita gabungkan jadi satu menjadi desa wisatanya, yakni Tim Deswita. Nah, itu baru menggeliat pasca gempa kemarin,” jelasnya.

Bagi pengunjung, tersedia dua pilihan utama paket wisata. 

Pertama, wisatawan diajak mencoba langsung proses membuat produk gerabah dengan putaran miring. 

Kedua, wisata melukis gerabah yang lebih santai, cocok bagi anak-anak hingga orang dewasa.

“Kita menawarkan paket untuk kunjungan wisata gerabah itu ada dua, yang pertama itu membuat produk, atau melakukan proses produksi. Kemudian yang kedua kita lukis gerabah, untuk lukis gerabah ini kita sajikan untuk edukasi anak-anak hingga dewasa,” kata Waris.

Baca juga: Kisah Lek Waris di Melikan Klaten Poles Gerabah Jadi Seni, Nilai Jual Naik hingga Lima Kali Lipat

Harga paket yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp25 ribu per orang. 

Ada juga paket sederhana berupa kunjungan, tanya jawab, dan keliling sentra gerabah dengan tarif Rp 10 ribu per orang, minimal 30 orang per rombongan.

“Untuk paket kami mulai harga Rp 25 ribu. Namun, untuk harga nanti tergantung paket yang diminati, tergantung keinginan, karena ada yang cuma come and see. Pada paket tersebut satu rombongan datang, tanya-jawab, dan keliling, itu paketnya Rp 10 ribu per orang,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved