Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Roti Krumpul Khas Solo : Dibawa Bangsa Eropa, Kini jadi Kuliner Hajatan yang Melegenda
Di kota Solo, roti sobek mengalami transformasi bentuk yang khas dan mendapat nama baru: roti krumpul.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Cita Rasa Krumpul: Ragam Isian Tradisional dan Modern
Roti krumpul tidak hanya menarik dari bentuknya, tapi juga dari variasi isian yang mengikuti selera pasar lokal.
Mulai dari cokelat, keju, selai stroberi, nanas, kacang hijau, hingga abon sapi atau ayam pedas, krumpul mengakomodasi preferensi rasa masyarakat Solo yang beragam.
Baca juga: Sejarah Gultik, Kuliner yang Hits di Jakarta, Ternyata Aslinya Khas Sukoharjo: Dikenalkan Perantau
Kreasi topping seperti taburan gula halus, meses, atau keju parut juga semakin memperkaya pengalaman menyantap krumpul.
Perpaduan antara kelembutan tekstur, aroma mentega yang khas, dan isian yang lumer menjadi daya tarik utama.
Budaya Menyatu dalam Gigitan
Di Solo, roti krumpul bukan hanya sekadar kudapan, tapi juga menjadi bagian dari tradisi sosial.
Roti krumpul ini hadir dalam momen-momen seperti arisan, perayaan ulang tahun, syukuran keluarga, hingga sajian jamuan di hari raya.
Biasanya disajikan sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan, selaras dengan budaya Jawa yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan.
Baca juga: Sejarah Padepokan Brojobuwono di Karanganyar, Didirikan Tahun 1999 oleh Empu dan Dosen ISI Surakarta
Lebih dari itu, krumpul kini juga menjadi produk oleh-oleh khas Solo.
Banyak toko roti lokal memproduksinya dalam kemasan menarik yang cocok dijadikan buah tangan.
Dengan harga yang terjangkau dan tampilan menggoda, krumpul semakin meneguhkan posisinya sebagai roti rakyat yang merakyat.
Inovasi di Tengah Tradisi
Meski berakar dari resep klasik, roti krumpul juga tidak lepas dari inovasi.
Beberapa pembuat roti di Solo mulai bereksperimen dengan bahan-bahan sehat seperti tepung gandum utuh, pemanis rendah kalori, hingga versi gluten-free, merespons tren gaya hidup modern tanpa meninggalkan cita rasa tradisional.
| Sejarah Opor Ayam Khas Solo: Konon Merupakan Kuliner Akulturasi India, Jawa, dan Arab |
|
|---|
| Sejarah Sayur Bobor : Kuliner Solo yang Sudah Berusia 2 Abad, Dulu untuk Ritual Menyapih Anak |
|
|---|
| Sejarah Kunyit Asam : Jamu Legendaris Solo, Warisan Kerajaan Mataram Islam Sejak Abad ke-16 |
|
|---|
| Sejarah Jadah Blondo, Kuliner Legendaris Solo yang Dulu jadi Sajian Khas Pernikahan Adat Jawa |
|
|---|
| Sejarah Kafe Es Setabelan Solo : Konon Sudah Jualan Sejak 1950, Ada Berbagai Macam Es dan Makanan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.